Faktor penyumbang periode amenore antara lain kehamilan, menyusui, gangguan makan, olahraga berlebihan, dan stres.
2. Dismenore
Kondisi ini terkadang merupakan nyeri haid yang parah.
Kemungkinan penyebabnya termasuk fibroid rahim, endometriosis, dan kadar hormon prostaglandin yang berlebihan.
3. Pendarahan Rahim Abnormal
Istilah ini mencakup pendarahan vagina yang tidak dianggap normal selama periode menstruasi.
Ini mungkin termasuk perdarahan di antara periode atau setelah berhubungan seks, bercak vagina apa pun, perdarahan menstruasi yang luar biasa berat atau berkepanjangan, dan perdarahan pascamenopause.
Pada awal kehamilan, beberapa perempuan juga akan mengalami apa yang disebut dengan pendarahan implantasi, akibat menempelnya embrio pada dinding rahim. Pendarahan implantasi dapat terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
Pendarahan implantasi terjadi sebagai bercak coklat muda dan bukan aliran merah cerah khas dari periode menstruasi. Pendarahan implantasi berumur pendek dan, bagi kebanyakan perempuan, tidak memerlukan pengobatan.
Kapan harus ke dokter?
Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk penyakit ovarium polikistik, fibroid rahim, dan endometriosis.
Penting untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan jika gejalanya menimbulkan kekhawatiran.
Indikasi untuk berbicara dengan dokter tentang suatu periode meliputi:
- Perdarahan uterus abnormal.
- Setiap perdarahan pascamenopause.
- Tidak mengalami menstruasi pada usia 15 tahun atau dalam 3 tahun perkembangan payudara.
- Tidak ada aliran menstruasi selama lebih dari 90 hari.
- Perdarahan tidak teratur antar periode.
- Perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari.
- Periode menstruasi terjadi lebih sering atau kurang dari setiap 21 hari.
- Perdarahan vagina berat yang membutuhkan penggantian tampon atau pembalut setiap 1 hingga 2 jam.
- Nyeri haid yang parah.
- Tanda-tanda sindrom syok toksik, infeksi bakteri yang lebih sering dikaitkan dengan penggunaan tampon.
Nah, itu dia beberapa serba-serbi menstruasi yang wajib diketahui perempuan.
Baca Juga: Mengganggu Kesehatan Reproduksi Perempuan, Apa Itu Menoragia?
(*)