Seperti yang kita ketahui, penyintas HIV/AIDS sering mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
Penyintas HIV/AIDS dipandang tidak memiliki masa depan atau harapan hidup lagi.
Menurut Sis, dukungan terhadap penyintas menjadi salah satu aspek penting dalam pengobatannya.
Dukungan juga berpengaruh kepada semangat penyintas untuk melakukan aktivitas normal memutus mata rantai penularan penyakit ini.
Sis mengimbau masyarakat Kota Bandung tidak takut untuk mengikuti tes HIV/AIDS.
Sis juga percaya bahwa penyintas HIV/AIDS memiliki hak untuk hidup sama seperti masyarakat yang sehat.
"ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) punya harapan hidup yang sama seperti kita," tutup Sis.
Kawan Puan, angka kasus HIV/AIDS di Kota Bandung memang terbilang cukup tinggi.
Namun, pemerintah setempat tidak putus asa untuk terus mengupayakan pencegahan penularan HIV/AIDS demi kesehatan bersama.
Baca Juga: Usia 15-24 Tahun Rentan Alami HIV dan IMS, Dokter Ungkap Faktornya
(*)