Angka Kasus Tinggi, Ini Upaya Pemerintah Kota Bandung Cegah Penularan HIV/AIDS

Alessandra Langit - Senin, 29 Agustus 2022
Upaya pemerintah Kota Bandung dalam pencegah penularan HIV/AIDS
Upaya pemerintah Kota Bandung dalam pencegah penularan HIV/AIDS Vasyl Dolmatov

Parapuan.co - Pencegahan penularan HIV/AIDS terus diupayakan oleh pemerintah Kota Bandung.

Kasus HIV/AIDS ini sendiri bak fenomena gunung es yang harus ditangani hingga ke dasarnya.

Maka, pemerintah Kota Bandung melakukan segala hal, mulai dari membentuk komunitas peduli HIV/AIDS hingga pemeriksaan di level kewilayahan.

Kawan Puan, upaya pencegahan penularan HIV/AIDS ini melibatkan peran seluruh pihak di Kota Bandung.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepada Humas Kota Bandung, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Sis Sri Silvia Dewi.

Melansir Bandung.go.idSilvia menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk organisasi Warga Peduli AIDS di level kewilayahan.

Organisasi tersebut menggelar berbagai aktivitas seperti sosialisasi kepada masyarakat umum terkait penularan HIV/AIDS.

"Proses penjangkauan dan juga sosialisasi dilakukan dengan melibatkan unsur kewilayahan," ucap Sis.

Dalam menjalankan aktivitasnya, organisasi tersebut berintegrasi dengan berbagai pihak.

Baca Juga: Catat! Ini 3 Tahapan HIV yang Menyerang Kesehatan Reproduksi Perempuan

Organisasi tersebut melakukan penjaringan dengan melibatkan masyarakat dan sosialisasi ke semua kalangan usia.

Selain itu, organisasi Warga Peduli AIDS juga melakukan tindak lanjut yang melibatkan SKPD di Kota Bandung.

Sis Sri Silvia Dewi juga menjelaskan bahwa aktivitas dan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS ini berjalan seiring dengan penjaringan para penyintas.

Sri menegaskan bahwa pengobatan menjadi salah satu tindakan lebih lanjut dari proses penjaringan penyintas HIV/AIDS ini.

Pengobatan tersebut diharapkan dapat perlahan-lahan mencairkan kasus HIV/AIDS di Bandung yang bak fenomena gunung es ini.

"Perlu diketahui, jika di satu wilayah terdapat angka kasus HIV/AIDS yang tinggi, maka (fenomena) gunung esnya bisa dicairkan (karena sudah terjaring untuk kemudian dilakukan proses pengobatan)," jelas Sis.

Kawan Puan, sepanjang 1991 hingga 2021, secara akumulatif tercatat 5.843 masyarakat Kota Bandung sudah terjaring dan menjadi penyintas HIV/AIDS.

Penjaringan akan terus dilakukan dengan harapan meningkatnya penyintas yang mendapat pengobatan.

Kini, pekerjaan rumah yang harus dilakukan pihak Sis dan pemerintah Bandung adalah mendobrak stigma tentang penyintas HIV/AIDS.

Baca Juga: Angka Kasus HIV di Kota Bandung Tinggi, Kenali Fakta Seputar HIV/AIDS

Seperti yang kita ketahui, penyintas HIV/AIDS sering mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

Penyintas HIV/AIDS dipandang tidak memiliki masa depan atau harapan hidup lagi.

Menurut Sis, dukungan terhadap penyintas menjadi salah satu aspek penting dalam pengobatannya.

Dukungan juga berpengaruh kepada semangat penyintas untuk melakukan aktivitas normal memutus mata rantai penularan penyakit ini.

Sis mengimbau masyarakat Kota Bandung tidak takut untuk mengikuti tes HIV/AIDS.

Sis juga percaya bahwa penyintas HIV/AIDS memiliki hak untuk hidup sama seperti masyarakat yang sehat.

"ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) punya harapan hidup yang sama seperti kita," tutup Sis.

Kawan Puan, angka kasus HIV/AIDS di Kota Bandung memang terbilang cukup tinggi.

Namun, pemerintah setempat tidak putus asa untuk terus mengupayakan pencegahan penularan HIV/AIDS demi kesehatan bersama.

Baca Juga: Usia 15-24 Tahun Rentan Alami HIV dan IMS, Dokter Ungkap Faktornya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru