Parapuan.co - Para orang tua harus tahu kalau anak berusia 2-15 tahun berisiko mengalami sindrom tourette.
Apa itu sindrom tourette?
Dilansir dari Mayo Clinic, sindrom tourette merupakan gangguan neurologis yang membuat pengidapnya mengalami tic, gerakan atau ucapan berulang yang tidak bisa dikontrol.
Contoh dari tic yang dialami penderita sindrom tourette yakni:
- Berulang kali mengedipkan mata.
- Mengangkat bahu berkali-kali.
- Mengucapkan kata-kata atau suara yang sama berulang kali.
Memang, tic berisiko dialami anak usia 2 sampai 15 tahun, akan tetapi biasanya kondisi ini diderita anak pada umur 6 tahun.
Sebagai catatan untuk orang tua, anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih berisiko mengalami sindrom tourette dibandingkan perempuan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Burn Out Syndrome, Bisa Sebabkan Rasa Malas Luar Biasa
Hingga saat ini penyebab pasti dari sindrom tourette belum diketahui.
Meski begitu, ada kelainan kompleks yang mungkin menyebabkan timbulnya sindrom tourette, seperti:
- Kombinasi faktor bawaan alias genetik.
- Lingkungan.
- Bahan kimia di otak seperti dopamin dan serotonin.
Adapun beberapa faktor risiko sindrom tourette antara lain:
- Sejarah keluarga.
Baca Juga: Cerita Yovania Jadi RSJ Survivor, Ini 4 Daftar Rumah Sakit Jiwa di Indonesia
Apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat keluarga sindrom tourette atau gangguan tic, maka meningkatkan risiko keturunannya mengidap kondisi yang sama pula.
- Jenis kelamin.
Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom tourette.
Komplikasi Sindrom Tourette
Memang anak dengan sindrom tourette dapat menjalani kehidupannya dengan sehat dan aktif, akan tetapi muncul tic itu menjadi tantangan dan dapat merusak citra diri.
Bahkan sindrom tourette yang tak ditangani dapat menimbulkan komplikasi, di antaranya:
- Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
- Gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
- Gangguan spektrum autisme.
- Gangguan tidur.
- Depresi.
- Gangguan kecemasan.
- Nyeri yang berhubungan dengan tic, terutama sakit kepala.
- Kurang bisa mengontrol emosi kemarahan.
Mengetahui kalau sindrom tourette ini memiliki komplikasi yang memperburuk citra diri, alangkah baiknya para orang tua menyadari tingkah anak, jika berbeda jangan ragu untuk membawa si kecil ke tenaga medis, ya.
Baca Juga: Aktivitas Outdoor Jadi Cara Andrew White Self Healing, Ini Dia Tipsnya
(*)