Kawan Puan, mengelola media sosial business to business (B2B) akan berbeda dengan business to costumer (B2).
B2B sendiri merupakan bisnis yang menjadi perantara bisnis lainnya ke klien, sehingga media sosial bisnis ini lebih mementingkan konten dibandingkan pengikut.
Menurut pengalaman Debora, model bisnis ini masih efektif jika menggunakan media lainnya seperti telepon atau bahkan bertemu langsung.
"Fokus ke konten, bisa jadi mereka juga pengguna dari media lain juga," kata Debora.
"E-mail, by call, ketemuan, itu sangat erat sama B2B. Tapi masih tetap butuh media sosial karena itu opsi pencarian termudah," lanjutnya.
B2B lebih fokus kepada konten karena model ini butuh klien untuk mengetahui segala informasi dan spesifikasi produk atau jasanya secara detail.
Nah, untuk B2C, tipe social media marketing-nya sangat berbeda dari B2B, Kawan Puan.
Karena langsung berhubungan dengan klien, Debora mengatakan bahwa orientasi media sosial model bisnis ini lebih ke pengikut atau followers.
Pengelolaan media sosial B2C harus menumbuhkan rasa dari setiap calon klien yang berkunjung ke profil bisnis tersebut.
Baca Juga: Krisanti Debora Angelia Bagikan 3 Tips Branding di Media Sosial dengan Budget 0 Rupiah