3) Tidak terlalu berambisi berlebihan pada pencapaian kerja di kantor;
4) Menolak secara tegas untuk melakukan pekerjaan di luar deskripsi pekerjaan;
5) Kurang tertarik dengan tawaran promosi jabatan di kantor;
6) Tidak terlalu banyak ingin terlibat kedekatan emosional dengan pekerjaan dan rekan kerja di kantor.
Pendapat Ahli Soal Fenomena Quiet Quitting
Sebenarnya quiet quitting juga bukanlah fenomena yang baru terjadi di dunia kerja.
Sikap quiet quitting sudah lama diterapkan oleh para pekerja, namun baru populer saat ini lewat TikTok, Instagram, dan berbagai media sosial lainnya.
Anthony Klotz, profesor di School of Management University of College London, mengatakan pendapatnya soal fenomena ini.
“Meskipun ini berasal dari generasi yang lebih muda dan dalam kemasan baru, tren ini telah dipelajari dengan nama yang berbeda selama beberapa dekade: pelepasan, pengabaian, penarikan," ujar Anthony Klotz dikutip dari Kompas.com pada Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Arisan Parapuan Episode 13: Ini Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Hustle Culture bagi Karyawan