Pertama, harga BBM yang naik akan menurunkan daya beli masyarakat.
Padahal, daya beli sudah turun 30 persen saat ini. Oleh karenanya, dengan kenaikan harga BBM, daya beli diperkirakan turun jadi 50 persen.
Di sisi lain, kata Said, upah buruh tidak naik dalam tiga tahun terakhir.
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," kata Said Iqbal.
Kedua, kenaikan harga BBM ini dilakukan saat harga minyak dunia tengah mengalami penurunan.
Said menilai jika pemerintah hanya mencari keuntungan di tengah kesulitan rakyat.
Terkait aksi demontrasi kenaikan harga BBM yang akan berlangsung hari ini, Presiden Joko Widodo juga turut memberikan tanggapannya.
Presiden Joko Widodo menghimbau agar demonstrasi dapat dilakukan dengan cara yang baik.
"Ya ini kan negara demokrasi, sampaikan dengan cara-cara yang baik ya," ucap Presiden Jokowi.
Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM ini sudah dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tiba di kawasan Patung Kuda atau Patung Arjuna Wijaya pada Senin (5/9/2022) siang.
Awalnya, aksi demontrasi ini akan digelar di Istana Merdeka namun, massa ditahan oleh aparat di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Resmi, Pemerintah Umumkan Kenaikan Harga BBM, Berikut Rinciannya
(*)