Bisa Picu Trauma, Hindari 3 Kesalahan Ini saat Mendisiplinkan Anak

Parapuan.co - Saat anak berbuat salah atau membahayakan orang lain, orang tua tentu akan menegur hingga mendisiplinkan anak.

Namun, orang tua juga perlu memahami bahwa kesalahan dalam mendisiplinkan anak bisa memicu trauma dan minder.

Mendisiplinkan anak boleh dilakukan asalkan kesalahan mereka dapat dijadikan sarana belajar agar tidak terulang kembali.

Melansir Fatherly, berikut tiga kesalahan mendisiplinkan anak yang perlu orang tua hindari.

Yuk, simak!

1. Disiplin Fisik

Memukul dan bentuk disiplin fisik lainnya merupakan tanda pola asuh tidak sehat dan memicu trauma masa kecil (inner child).

Disiplin fisik bukanlah metode yang efektif untuk mengubah perilaku, tetapi justru bisa membuat anak jadi menghindari orang tua. 

Anak akan mencontoh orang tuanya bahwa perilaku negatif harus mendapatkan ganjaran fisik yang menyiksa.

Baca Juga: Catat! Ini 4 Bentuk Kekerasan pada Anak yang perlu Orang Tua Tahu

2. Disiplin Terlalu Keras

Disiplin yang terlalu keras biasanya terjadi dalam pola asuh otoriter, di mana orang tua terlalu mengendalikan anak.

Kendali orang tua dapat membatasi perilaku anak, sehingga anak sulit mandiri karena disiplin yang terlalu keras.

Hal ini dapat mendorong anak mencapai sesuatu bukan karena dirinya sendiri, melainkan demi memenuhi harapan orang tua.

3. Disiplin Tidak Konsisten

Aspek penting dari mendisiplinkan anak adalah konsisten dengan aturan dan konsekuensi yang sudah ditetapkan.

Ketika aturan terus berubah, anak-anak menjadi kebingungan dan ketakutan terhadap orang tuanya sendiri.

Hal ini dapat mengembangkan kecemasan dalam diri anak karena merasa tidak aman dalam berperilaku.

Nah, itulah tiga kesalahan mendisiplinkan anak yang perlu orang tua hindari ya, Kawan Puan. (*)

Baca Juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak