Pimpin Kerajaan Inggris selama 70 Tahun, Ini 6 Teladan Kepemimpinan Ratu Elizabeth II

Dinia Adrianjara - Sabtu, 10 September 2022
Pelajaran kepemimpinan dari sosok Ratu Elizabeth II
Pelajaran kepemimpinan dari sosok Ratu Elizabeth II WPA Pool

Parapuan.co - Kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) membawa duka bagi keluarga Kerajaan Inggris hingga masyarakat dunia. 

Ratu Elizabeth II tutup usia di umur 96 tahun, setelah menjadi pemegang takhta Kerajaan Inggris 70 tahun lamanya. 

Sang Ratu naik takhta pada tahun 1952, di mana selama memimpin kerajaan ia telah menyaksikan berbagai perubahan sosial yang sangat besar.

Di antaranya periode pasca-perang, transisi dari kekaisaran ke Persemakmuran, akhir Perang Dingin, hingga penarikan diri Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.

Selama jadi Ratu Kerajaan Inggris, ia telah melalui 15 kali masa pergantian perdana menteri.

Mulai dari Winston Churchill hingga Liz Truss yang baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru.

Puluhan tahun menjadi Ratu Inggris, tentu saja pemilik nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary ini memiliki tempat khusus di hati banyak orang.

Selain itu sebagai seorang pemimpin, Ratu Elizabeth II juga telah meninggalkan legasi dan teladan bagi banyak orang. 

Lantas, seperti apa pelajaran kepemimpinan yang bisa kita ambil dari sosok mendiang Ratu Elizabeth II? Simak selengkapnya seperti dilansir PARAPUAN dari Forbes.

Baca Juga: Menjalankan Fungsi Parlemen, Ini Peran dan Tanggung Jawab Ratu Elizabeth II

1. Melayani untuk Memimpin

Kawan Puan, Ratu Elizabeth II dikenal dengan sosok pemimpin yang mempunyai moto: melayani untuk memimpin. 

Penulis The Leadership Book, Neil Jurd OBE, mengatakan gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth II adalah fokus ke luar, pada orang lain, dan pada tujuan. 

Jurd menyoroti bagaimana Sang Ratu mendedikasikan hidupnya untuk orang lain, sejak ia masih berusia muda. 

"Saya mendapat hak istimewa untuk bertemu dengannya baru-baru ini.

"Hal paling mengejutkan adalah bagaimana dia meluangkan waktu untuk terhubung dengan banyak orang, dengan sikapnya yang ramah dan sabar," ungkap Jurd.

2. Menjalani Tujuan Hidup

Tak seperti kebanyakan dari kita, Ratu Elizabeth II tak sedang dalam 'misi' untuk menemukan tujuan hidupnya. 

Ia sangat menyadari tujuan hidupnya sejak pamannya, Edward VIII, turun takhta pada tahun 1936. 

Baca Juga: Menengok 5 Fakta Ratu Elizabeth II Lewat Series The Crown yang Populer

Hal ini pun terlihat dalam segala hal yang dilakukan Sang Ratu misalnya dalam memimpin parlemen, menjamu presiden, atau menyapa para pemimpin masyarakat.

"Ratu Elizabeth II telah memahami dan menjalani tujuan hidupnya dengan keteguhan sejak saat dia dimahkotai.

"Terlepas dari masalah, keadaan, dan kehidupan pribadinya. Ia tak berkompromi dan terus mengabdi pada tujuannya; institusi kerajaan, keluarga, dan kewajiban pada rakyat," ujar Psikolog Klinis, Anna Eliatamby.

3. Tangguh Melewati Ketidakpastian

Selama kepemimpinannya, Ratu Elizabeth II telah mengalami perang dan damai, masa booming dan resesi, pandemi global, skandal keluarga, dan masalah pribadi. 

Tahun lalu, ia kehilangan suaminya Pangeran Philip, beberapa bulan sebelum pangeran berulang tahun ke-100.

Namun demikian, Ratu tetap kembali bekerja beberapa hari setelah kematian sang suami. 

“Selama 70 tahun terakhir, Ratu telah mengalami perubahan ekstrim dan ketidakpastian dan menunjukkan bagaimana memimpin dengan ketahanan,” catat Gemma Leigh Roberts, pendiri platform pelatihan The Resilience Edge, dan penulis Mindset Matters.

Baca Juga: Evolusi Gaya Ratu Elizabeth II yang Identik dengan Pakaian Berwarna Cerah

4. Berkolaborasi

Mungkin banyak orang berpikir bahwa menjadi Ratu artinya adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang perempuan. 

Namun kenyataannya, menjadi seorang pemimpin kerajaan adalah bagaimana berkolaborasi dengan sebuah tim. 

"Ratu dikelilingi dengan banyak penasihat. Dia tidak menjalankan perannya sendiri.

"Dia berkolaborasi dengan orang-orang di sekitarnya, membuat keputusan dengan tim, dan berbagi tanggung jawab dengan anggota keluarga," kata pengusaha dan penulis Be a Lion, Terry Blackburn.

Ia mengatakan seorang pemimpin seperti Ratu Elizabeth II memiliki keterampilan dan pengalaman bekerja tim, demi mencapai hal-hal besar.

5. Membangun Citra Diri

Ratu Elizabeth II adalah salah satu sosok yang paling dikenal di seluruh dunia.

Dia juga dikenal karena selera berpakaiannya yang cerdas dan khas. 

Baca Juga: 5 Tips Parenting dari Ratu Elizabeth II, Jadi Ibu adalah Pekerjaan Penting

Selama 70 tahun memimpin, dia melakukan pekerjaan luar biasa untuk membentuk citra diri lewat caranya bertindak, dari tutur kata, dan apa yang ia kenakan.

"Jika ingin menjadi pemimpin yang otentik, kita harus melihat ke sisi internal (ke dalam diri) dan eksternal (bagaimana penampilan kita di mata orang)" ungkap penulis Puting the Heart Back to Business, Eudora Pascall.

6. Memperhatikan Kesehatan Mental

Sang Ratu terkenal karena sikap tabahnya, namun tak berarti bahwa dia menganggap remeh kesejahteraan mental. 

Mark Simmonds, pendiri lembaga pelatihan kreativitas GENIUS YOU, percaya bahwa Ratu menjaga kesehatan mentalnya sendiri.

Yakni dengan cara menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.

“Dengan tetap sibuk dan terus belajar, neurotransmiter Ratu terus berdetak,” kata Simmonds.

“Dan ini diperkuat oleh fakta bahwa pekerjaan yang dia lakukan memiliki tujuan dan makna," tambahnya. 

Nah Kawan Puan dari enam teladan kepemimpinan Ratu Elizabeth II inilah, ia mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia. 

Naik takhta di usia muda, justru membuat Sang Ratu menunjukkan kedewasaan, karakter, tekad, dan komitmen tertinggi. 

Kualitas kepemimpinannya juga yang telah membawanya ke posisi tersebut, dan juga menjadi ratu yang paling lama memerintah di dunia. (*)

Baca Juga: Fakta Mahkota Ratu Elizabeth II, Bertakhtakan Berlian Kohinoor yang Punya Sejarah Panjang

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja