Parapuan.co - Bunuh diri bukanlah penyakit mental tetapi konsekuensi potensial yang serius dari gangguan mental yang dapat diobati.
Gangguan mental ini meliputi depresi berat, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, gangguan kepribadian ambang, skizofrenia, gangguan penggunaan zat, gangguan kecemasan, dan gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa.
Jika terus dibiarkan, hal ini bisa memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Tanda Peringatan Bunuh Diri
Mengutip dari WebMD, berikut ini tanda peringatan potensial orang mau bunuh diri.
1. Kesedihan atau kemurungan yang parah.
Kesedihan yang bertahan lama, perubahan suasana hati, dan kemarahan yang tak terduga.
2. Keputusasan. Merasakan perasaan putus asa yang mendalam tentang masa depan, dengan sedikit harapan bahwa keadaan dapat membaik.
3. Mengalami masalah tidur.
4. Ketenangan yang tiba-tiba. Tiba-tiba menjadi tenang setelah periode depresi atau kemurungan bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut telah membuat keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
5. Menarik diri. Memilih untuk menyendiri dan menghindari teman atau aktivitas sosial juga merupakan gejala depresi yang mungkin, penyebab utama bunuh diri.
Ini termasuk hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati orang tersebut.
6. Perubahan kepribadian atau penampilan. Seseorang yang sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri mungkin menunjukkan perubahan sikap atau perilaku, seperti berbicara atau bergerak dengan kecepatan atau kelambatan yang tidak biasa.
Selain itu, orang tersebut mungkin tiba-tiba menjadi kurang peduli dengan penampilan pribadinya.
7. Perilaku berbahaya atau merugikan diri sendiri.
Perilaku yang berpotensi berbahaya, seperti mengemudi sembrono, melakukan hubungan seks yang tidak aman, dan peningkatan penggunaan obat-obatan atau alkohol, mungkin menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghargai nyawanya.
8. Trauma atau krisis kehidupan baru-baru ini. Krisis kehidupan yang besar dapat memicu upaya bunuh diri.
Baca Juga: Depresi Mayor, Salah Satu Gangguan Mental yang Picu Bunuh Diri
Krisis termasuk kematian orang yang dicintai atau hewan peliharaan, akhir hubungan, diagnosis penyakit utama, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan yang serius.
9. Membuat persiapan. Sering kali, seseorang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan mulai menertibkan urusan pribadinya.
Ini mungkin termasuk mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan barang-barang pribadi, membuat surat wasiat, dan membersihkan kamar atau rumah mereka.
Beberapa orang akan menulis catatan sebelum mengambil nyawa mereka sendiri. Beberapa akan membeli senjata api atau cara lain seperti racun.
10. Mengancam atau berbicara tentang bunuh diri. Dari 50% hingga 75% dari mereka yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan memberi tanda peringatan kepada seseorang, misalnya pada teman atau kerabat.
Ini mungkin bukan ancaman langsung. Mereka mungkin berbicara banyak tentang kematian atau mengatakan hal-hal seperti “Akan lebih baik jika saya tidak ada di sini.”
Namun, tidak semua orang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan mengatakan demikian, dan tidak semua orang yang mengancam bunuh diri akan menindaklanjutinya. Setiap ancaman bunuh diri harus ditanggapi dengan serius.
Siapa yang Paling Mungkin Melakukan Bunuh Diri?
Tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada remaja, dewasa muda, dan orang tua.
Pria kulit putih di atas usia 65 memiliki tingkat bunuh diri tertinggi. Risiko bunuh diri juga lebih tinggi pada:
- Orang tua yang kehilangan pasangan karena kematian atau perceraian.
- Orang yang pernah mencoba bunuh diri di masa lalu.
- Orang dengan riwayat keluarga bunuh diri.
- Orang dengan teman atau rekan kerja yang bunuh diri.
- Orang dengan riwayat pelecehan fisik, emosional, atau seksual.
- Orang yang belum menikah, tidak terampil, atau menganggur.
- Orang dengan nyeri jangka panjang atau penyakit yang melumpuhkan atau mematikan.
- Orang yang rentan terhadap perilaku kekerasan atau impulsif.
- Orang yang baru saja dibebaskan dari rawat inap psikiatri (Ini sering kali merupakan masa transisi yang sangat menakutkan).
- Orang-orang dalam profesi tertentu, seperti petugas polisi dan penyedia layanan kesehatan yang bekerja dengan pasien yang sakit parah.
- Orang dengan masalah penyalahgunaan zat.
Meskipun perempuan tiga kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, pria jauh lebih mungkin untuk menyelesaikan atau benar-benar melakukan tindakan bunuh diri tersebut.
Itu dia beberapa tanda orang yang mau bunuh diri, yang sebaiknya Kawan Puan waspadai.
Jika kamu mendapati tanda-tanda tersebut pada orang terdekatmu, segera bantu dia.
Carilah teman terlebih dahulu kemudian minta bantuan dari profesional kesehatan mental secepat mungkin.
Kamu bisa menghubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567, mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik kontak@kemkes.go.id.
Baca Juga: Ini Tindakan yang Harus Kamu Lakukan Jika Ada Orang Ingin Bunuh Diri
(*)