Parapuan.co - Media sosial Instagram kini telah meluncurkan fitur keamanan terbaru bagi para penggunanya, yakni Pengawasan di Instagram.
Dalam peluncuran terbaru fitur ini, Instagram turut bekerjasama dengan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia. Secara resmi, media sosial ini meluncurkan kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital.
Fitur Pengawasan di Instagram adalah fitur yang memungkinkan orang tua untuk
menghubungkan akun Instagram mereka dengan akun anak.
Setelah kedua akun terhubung, orang tua bisa mengatur dan melihat Instagram anak.
Fitur ini memungkinkan orang gtua untuk mengatur durasi waktu pemakaian Instagram anak, serta melihat daftar akun-akun yang diikuti.
Selain itu, orang tua juga akan mendapat notifikasi jika anak mereka melaporkan sebuah akun atau konten di Instagram atas alasan tertentu.
Di aplikasi milik orang tua, Instagram akan memberikan konteks lebih lanjut mengenai laporan yang dibuat anak dan menyediakan tautan ke Pusat Edukasi Instagram tentang bagaimana mereka bisa membicarakan isu tersebut dengan anak mereka.
Untuk mengaktifkan fitur Pengawasan di Instagram, orang tua perlu mengirimkan undangan
terlebih dahulu ke akun anak.
Selain dari orang tua, fitur ini juga bisa dari anak yang mengundang orang tuanya di fitur Instagram.
Baca Juga: Ramai Hacker Bjorka, Ini 3 Cara Mudah Lindungi Akun Instagram dari Peretas
Sebagai informasi, fitur tidak bisa diaktifkan secara sepihak. Artinya, dibutuhkan persetujuan anak dan orang tua untuk mengaktifkan fitur ini.
Dilakukan berdampingan dengan peluncuran fitur Pengawasan, kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital bertujuan untuk memberdayakan para orang tua di Indonesia perihal keamanan anak remaja saat berselancar media sosial.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang
Puspayoga, menyambut baik diluncurkannya fitur Pengawasan di Instagram.
Fitur Pengawasan akan mulai diluncurkan untuk semua pengguna di Indonesia di aplikasi Instagram versi terbaru, tersedia Play Store atau App Store minggu ini, Kawan Puan.
Menurut Bintang, fitur ini penting bagi orang tua agar dapat melindungi anak-anaknya di dunia digital.
Bintang pun mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan keamanan anak di ruang digital.
Selain itu bagi orang tua, Bintang mengimbau agar anak mengonsumsi konten-konten yang positif.
Harapannya, semakin banyak orang tua di Indonesia yang bergerak aktif untuk mendampingi dan mengawasi anak-anaknya sehingga internet dapat dimanfaatkan dengan bijak.
"Penting bagi orang tua untuk memposisikan anak sebagai partner diskusi yang setara, sehingga mereka dapat memahami sisi positif dan negatif dari media sosial, " ujarnya dalam keterangan pers tertulis Instagram.
Baca Juga: Jadi Konten Populer, Instagram Hadirkan Tagar Olahraga di Reels
Tara Bedi, Head of Instagram Policy Programs Asia Pacific mengatakan bahwa keamanan
pengguna adalah prioritas Instagram.
"Ini mengapa kami terus meluncurkan fitur-fitur keamanan agar pengguna bisa membangun pengalaman yang positif saat menggunakan Instagram, seperti manajemen waktu, filter komentar, filter perundungan, dan masih banyak lagi.
Pihaknya menyebut bahwa fitur Pengawasan di Instagram didesain agar orang tua bisa
membangun transparansi dengan anak perihal pemakaian Instagram.
"Kami berharap ini bisa membantu perjalanan mereka sebagai orang tua dari generasi yang aktif memakai media sosial. Kami juga senang bisa bermitra dengan KemenPPPA RI, momsweetmoms, komunitas Popmama dan PUSPAGA untuk memastikan informasi mengenai fitur ini bisa mencapai khalayak luas," ucap Tara.
Pada bulan Juli lalu, Tara telah datang ke Jakarta untuk mengadakan forum konsultasi dengan beberapa pakar perihal peluncuran fitur Pengawasan di Instagram di Indonesia.
Forum ini dihadiri oleh organisasi dan komunitas seperti ECPAT Indonesia, YCAB Foundation, Siberkreasi, Yayasan Sejiwa, ICT Watch, Riliv, Sudah Dong, momsweetmoms, serta Psikolog Klinis Anak dan Remaja - Vera Itabiliana dan Anastasia Satriyo.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Psikolog.,
menerangkan bahwa remaja sebagai generasi digital native penuntut kebebasan dan
kemandirian dalam mengeksplorasi banyak kemungkinan, termasuk di media sosial.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk menghargai otonomi remaja, melakukan diskusi terbuka dengan anak mengenai pengalaman digitalnya, serta meningkatkan literasi digital.
Dengan melakukan tiga hal tersebut, orang tua bisa mendapatkan pengertian dari anak untuk membantu mengawasi penggunaan media sosial mereka.
Baca Juga: Instagram Kini Hadirkan Fitur NFT, Bisa Beli Karya dan Terhubung Dompet Digital
"Tujuan utama pengawasan media sosial oleh orang tua adalah agar anak nantinya bisa self-control dan melakukan self-supervision. Dengan begini, orang tua diharapkan dapat perlahan mundur dan mempercayakan penggunaan media sosial pada anak.
Momsweetmoms, komunitas parenting yang dibentuk oleh Mona Ratuliu, Novita Angie, Riafinola, Ersa Mayori dan Meisya Siregar juga turut bergabung dalam peluncuran kampanye#AnakIndonesiaAmanDigital.
Mona Ratuliu sebagai salah satu founder momsweetmoms menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan komunitasnya yang memperhatikan keamanan anak-anak di media sosial.
“Saya berharap kedepannya keamanan remaja di ruang digital semakin terjamin dan orang tua juga semakin tergerak untuk memberikan pendampingan dan pengawasan kepada buah hatinya," katanya.
(*)