Ini 5 Tanda Atasan Melakukan Quiet Firing, Termasuk Tidak Memberikan Kesempatan Promosi

Ardela Nabila - Rabu, 14 September 2022
Tanda atasan melakukan quiet firing.
Tanda atasan melakukan quiet firing. PeopleImages

Parapuan.co - Setelah ramai istilah quiet quitting di tempat kerja, belakangan ini media sosial juga diramaikan oleh istilah baru, yakni quiet firing.

Sementara quiet quitting merupakan fenomena ketika karyawan memilih untuk melakukan pekerjaan mereka seminimal mungkin, quiet firing adalah tindakan yang dilakukan oleh atasan.

Fenomena quiet firing terjadi ketika atasan tidak memberikan pilihan lain kepada karyawannya selain berhenti dan mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Dalam beberapa kasus, quiet firing bisa menyebabkan karyawan melakukan tindakan quiet quitting.

Terdapat beberapa tanda atasan melakukan quiet firing kepada karyawannya, berikut ini beberapa di antaranya yang paling umum, sebagaimana dikutip dari Huffpost.

1. Atasan Sering Menghindari Percakapan

Hal pertama yang mengindikasikan bahwa atasan sedang melakukan quiet firing adalah ketika atasan kamu sering terlihat menghindari percakapan denganmu.

Meskipun mereka mungkin memiliki jadwal yang padat dan sering kali disibukkan oleh banyak hal, namun ini merupakan salah satu tanda quiet firing.

Pasalnya, atasan juga memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya, termasuk memastikan karyawan di dalam timnya merasa senang, dapat meraih kesuksesan, dan terhindar dari hambatan.

Baca Juga: Setelah Quiet Qutting Kini Ramai Istilah Quiet Firing, Apa Artinya?

Atasan yang terus menghindari bawahannya menandakan ia memiliki masalah denganmu, dan tentunya ingin menjadi tanda lingkungan kerja yang kurang sehat.

2. Atasan Memberikan Kesempatan yang Kamu Inginkan ke Karyawan Lain

Ciri-ciri lainnya dari quiet firing adalah ketika atasan mempercayakan proyek yang kamu dambakan dan sudah tunggu-tunggu ke anggota tim lainnya.

Dalam hal ini, sebelumnya atasan sudah berjanji akan memberikanmu proyek tersebut, namun secara tiba-tiba membatalkannya dan menugaskan orang lain.

Apabila hal demikian terjadi, penasihat karier di Harvard College, Gorick Ng, menyarankan kamu untuk bertanya pada rekan kerja apakah mereka pernah mengalami hal serupa.

Selain itu, jangan sungkan untuk mengadakan meeting bersama atasan untuk membahas terkait masalah ini.

3. Atasan Tidak Bisa Memberikan Alasan Jelas Mengapa Kamu Tidak Mendapatkan Promosi

Bahkan ketika atasan kamu tidak mengabaikanmu dan tetap terlibat dalam sebuah percakapan, namun obrolan tersebut membuatmu bingung, maka bisa saja ia sedang melakukan quiet firing.

Tanda lain dari quiet firing adalah ketika kamu hanya mendapatkan kenaikan gaji dalam jumlah kecil dan tidak memiliki kesempatan untuk promosi.

Baca Juga: Quiet Quitting, Fenomena Bekerja Secukupnya Sebagai Bentuk Perlawanan Hustle Culture

Di sisi lain, rekan kerja kamu mendapatkan kenaikan gaji secara rutin dan terus dipromosikan.

Bonnie Dilber, rekruter di Zapier, merekomendasikan untuk bertanya secara langsung kepada atasan apabila kamu mengalami hal ini.

“Jika mereka tidak bisa memberikan alasannya, artinya itu bukan tempat yang bagus untuk mendapatkan kesempatan bertumbuh,” ungkap Dilber.

4. Kamu Ditempatkan pada Program Peningkatan Kinerja

Program peningkatan kinerja merupakan kesempatan yang bagus agar karyawan bisa terus berkembang.

Hanya saja, apabila kamu merupakan karyawan kompeten, namun selalu diarahkan untuk mengikuti program tersebut dengan alasan subjektif, itu merupakan tanda quiet firing.

Walaupun atasan mengatakan bahwa mereka ingin kamu bisa berkembang, namun bisa saja itu hanya alasan mereka agar kamu bisa segera resign.

Karyawan yang terus diarahkan untuk mengikuti program ini tanpa kejelasan yang harus dicapai dan tawaran dukungan lainnya merupakan tanda lain dari quiet firing.

Baca Juga: Benarkah Fenomena Quiet Quitting Disebabkan oleh Kepemimpinan yang Buruk? Ini Faktanya Menurut Riset

5. Perubahan Workload Tanpa Sepengetahuanmu

Tanda lainnya dari quiet firing adalah ketika ekspektasi atasan mendadak berubah tanpa adanya input dari kamu serta kenaikan gaji atau jabatan.

Ini bisa terjadi ketika workload rekan kerja berkurang, namun workload kamu justru bertambah.

Sering kali, karyawan dikatakan harus dimutasi tanpa adanya kenaikan gaji jika ingin tetap bekerja.

Kawan Puan, itulah beberapa tanda atasan melakukan quiet firing kepada karyawannya.

Menurut career coach Jasmine Escalera, fenomena ini bisa terjadi karena perusahaan berpikir bahwa ketika karyawan tersebut resign, mereka bisa mencari penggantinya dengan mudah. (*)

Sumber: Huffpost
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja