- Antidepresan.
- Obat tekanan darah.
- Antihistamin dan obat kemoterapi.
2. Hormon
Tingkat estrogen yang lebih rendah setelah menopause juga dapat menyebabkan perubahan pada jaringan genital dan respons seksual.
Pasalnya penurunan estrogen menyebabkan penurunan aliran darah ke daerah panggul, yang dapat mengakibatkan berkurangnya sensasi genital.
Akibatnya, perempuan pun membutuhkan lebih banyak waktu untuk membangun gairah dan mencapai orgasme.
Perlu dipahami pula tingkat hormon tubuh berubah setelah melahirkan dan selama menyusui, yang dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.
3. Psikologis dan Sosial
Kecemasan atau depresi yang tidak diobati dapat menyebabkan pada disfungsi seksual, seperti halnya stres jangka panjang dan riwayat pelecehan seksual.
Kekhawatiran selama kehamilan dan tuntutan menjadi ibu baru mungkin memiliki efek yang sama.
Selain itu, konflik berkepanjangan dengan pasangan tentang seks atau aspek lain dari hubungan juga dapat mengurangi daya tanggap seksual.
Bahkan masalah budaya dan agama serta masalah dengan citra tubuh juga dapat berkontribusi disfungsi seksual lho, Kawan Puan.
Alangkah baiknya jika kamu merasa muncul gejala masalah kesehatan seksual perempuan layaknya disfungsi seksual ini jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Yuk Simak Apa Itu Senam Kegel
(*)