Bagi para pekerja profesional ini, rekan dan budaya kerja yang suportif merupakan indikator terpenting (45 persen).Hal tersebut disusul kompensasi dan tunjangan (44 persen), serta peraturan kerja yang fleksibel (34 persen).
Sebanyak 80 persen karyawan yang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri mengaku terbuka untuk berubah pikiran apabila kondisinya memang tepat.
Gaji menjadi faktor yang vital dalam mengubah keputusan, dengan rincian kenaikan gaji (37 persen), perubahan tanggung jawab pekerjaan (25 persen), dan promosi (23 persen).
Tren ini tak hanya memengaruhi tenaga kerja, namun juga perusahaan yang mengalami kesulitan mempekerjakan talenta baru sejak tahun 2021, termasuk sebanyak 65 persen perusahaan di Indonesia.
Bahkan, 59 persen perusahaan di Indonesia mengaku telah mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan karyawannya.
Yang perlu diketahui perusahaan adalah terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi karyawan untuk bertahan di perusahaan, diantaranya kenaikan gaji, perubahan tanggung jawab pekerjaan, dan promosi.
Country Manager Robert Walters Indonesia, Eric Mary, dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN mengatakan, perusahaan juga perlu membangun komunikasi dan interaksi yang transparan serta akuntabel kepada para karyawannya.
“Hal ini semata-mata perlu dilakukan agar setiap karyawan merasa dihargai dan menumbuhkan kepercayaan mereka untuk terus bertahan dalam jangka panjang,” jelas Eric.
Baca Juga: Ini 4 Alasan Atasan Merespons Pengajuan Resign Kamu dengan Buruk
Demikian tren terkait fenomena The Great Resignation di Indonesia berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Robert Walters.
(*)