Hormon
Mungkin sebagian besar Kawan Puan sudah memahami betul bahwa setiap perubahan kadar hormon dapat menyebabkan jerawat.
"Dengan kadar testosteron tinggi yang mengarah ke produksi minyak lebih banyak dan berjerawat, pubertas, siklus menstruasi bulanan, sindrom ovarium polikistik, perimenopause dan menopause adalah kondisi utama yang diinduksi hormon yang dapat memicu jerawat," jelas Riyaz.
Minyak
Umumnya, para penderita kulit berjerawat mengalami jumlah produksi minyak yang lebih tinggi, kental dan lengket dibandingkan Kawan Puan dengan kulit yang seimbang.
Untuk diketahui, minyak bisa menyebabkan penumpukan di folikel dan menyumbat saluran, menyebabkan terbentuknya jerawat.
“Kulit berjerawat juga memiliki kadar asam lemak bebas yang lebih rendah seperti asam linoleat, dan jumlah skualen dan ester lilin yang lebih tinggi, yang diyakini berkontribusi terhadap jerawat,” ujar Riyaz.
Bakteri
Meskipun semua kulit memiliki bakteri, penderita jerawat memiliki tingkat bakteri P. acnes yang lebih tinggi daripada yang lain.
Baca Juga: Digunakan Eca Aura, Ini 3 Tips Memakai Acne Patch dengan Tepat