Remaja Mudah Marah karena Masalah Sepele? Berikut Berbagai Alasannya

Ericha Fernanda - Rabu, 21 September 2022
Alasan remaja mudah marah.
Alasan remaja mudah marah. Complexio

Parapuan.co - Sebagai orang tua, mengetahui remaja mudah marah karena masalah sepele tentu menjadi kekhawatiran tersendiri.

Masa remaja sering kali membuat seseorang bergelut dengan masalah emosional seperti pencarian jati diri, perpisahan, hubungan, dan tujuan hidup.

Frustrasi, kebingungan, dan kemarahan kerap menjadi respons orang tua karena kesulitan menghadapi amarah remaja.

Remaja masih tahap belajar mengelola emosi, jadi penting bagi orang tua untuk membantu mereka mengatasi amarahnya.

Melansir Healthshots, berikut alasan mengapa remaja mudah marah karena masalah sepele.

Yuk, simak!

1. Penindasan (Bullying)

Bullying di sekolah atau lingkungan sekitarnya dapat menyebabkan remaja menjadi pemuruh dan mudah marah.

Mereka takut akan figur otoritas yang menindasnya, tetapi satu-satunya ekspresi yang bisa dilakukan adalah kemarahan.

Baca Juga: Jangan Salah Paham, Ini 3 Alasan Remaja Sering Bertengkar dengan Orang Tua

2. Pubertas

Emosi anak menjadi lebih kuat selama masa pubertas karena perubahan hormon yang menyebabkan emosi sulit dikendalikan.

Hal ini menyebabkan perubahan suasana hati yang lebih sering dan tidak menentu pada remaja saat menghadapi masalah.

3. Stres

Stres karena situasi sosial, tekanan keluarga, kegiatan sekolah, dan masalah hubungan dapat menciptakan kemarahan.

Kemarahan juga dapat disebabkan oleh pengalaman traumatis seperti perceraian orang tua, kehilangan orang tersayang, kecelakaan, dan bahkan putus cinta.

4. Gangguan Mental

Gangguan bipolar, ADHD, gangguan obsesif kompulsif, depresi, dan gangguan menentang oposisi sering dikaitkan dengan kemarahan.

Jika tidak bisa mengelola amarah, emosi ini membuat remaja menyalahkan diri sendiri, kehilangan harga diri, tidak percaya diri, dan menyakiti diri sendiri.

5. Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan, dan merokok pada remaja dapat mengurangi kapasitas otak untuk berpikir jernih.

Kondisi ini biasanya mengarah pada pemikiran yang buruk, kurangnya fokus, agresi, kejahatan, dan kekerasan. (*)

Baca Juga: 3 Kesalahan Mendidik Anak Remaja, Salah Satunya Batasan Ketat

Sumber: Healthshots
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha