3. Dipandang Perfeksionis
Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna tentu sangat baik untuk menghindari kesalahan di kemudian hari.
Tapi seorang impostor syndrome melakukan hal ini karena tak pernah merasa pekerjaannya benar-benar merasa sempurna.
Seorang impostor merasakan tekanan untuk melakukan yang terbaik dalam setiap keadaan.
Sebab jika tidak demikian, ia akan merasa tidak kompeten dan cemas berlebihan.
4. Tidak Percaya Diri
Seorang impostor kerap kurang percaya diri ketika berbicara atau berkontribusi di tempat kerja.
Hal ini lantaran takut dianggap konyol, atau takut melakukan kesalahan.
Selain itu, seorang impostor juga sering membandingkan diri dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki kualifikasi diri lebih baik.
5. People Pleaser
Impostor syndrome di tempat kerja biasanya ditandai dengan kecenderungan people pleaser atau berusaha menyenangkan orang lain.
Hal ini karena ia lebih fokus melakukan apa yang diinginkan orang lain, dan berharap mendapatkan validasi.
Kondisi impostor syndrome sebenarnya bisa diubah, dengan lebih menyadari reaksi berlebihan dan pemicunya.
Perlu diingat, lebih baik berfokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, tunjukkan kemampuan yang dimiliki, dan jangan berusaha menyenangkan orang lain. (*)
Baca Juga: Mengenal Apa itu Counter Offer di Tempat Kerja dan Plus Minusnya