Lesti Kejora Dianiaya Rizky Billar, Ini Dampak KDRT pada Kesehatan Mental

Anna Maria Anggita - Sabtu, 1 Oktober 2022
Belajar dari kasus Lesti Kejora dan Rizky Billar, berikut dampak KDRT terhadap kesehatan mental.
Belajar dari kasus Lesti Kejora dan Rizky Billar, berikut dampak KDRT terhadap kesehatan mental. Instagram.com/rizkybillar

Parapuan.co - Kabar tentang Lesti Kejora yang dianiaya oleh Rizky Billar sangat menghebohkan jagat dunia maya.

Laporan demi laporan pun dilayangkan oleh Lesti Kejora ke polisi karena suaminya, Rizky Billar, melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Diduga, Rizky Billar yang ketahuan selingkuh membanting dan mencekik Lesti Kejora.

Perlu diketahui, seseorang yang mengalami KDRT seperti Lesti Kejora tidak hanya mengalami trauma kesakitan secara fisik saja.

Pasalnya, KDRT juga berdampak buruk pada kesehatan mental si korban, layaknya Lesti Kejora.

Dilansir dari bridgesdvc.org, efek dari KDRT bisa sangat luas dan memengaruhi banyak aspek pada kehidupan sehari-hari, antara lain:

- Bagaimana korban melihat diri sendiri

- Bagaimana korban merawat diri sendiri

- Cara korban berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Polisi Sebut Ada Dua Saksi Dugaan Tindak KDRT Rizky Billar terhadap Lesti Kejora

Sebagai catatan penting, KDRT itu pasti memengaruhi kesehatan mental si korban.

Pasalnya, korban KDRT berisiko tinggi mengalami kecemasan hingga gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Akan tetapi, harus diketahui pula orang yang sudah memiliki masalah kesehatan mental akan cenderung mengalami KDRT.

Studi Experiences of Domestic Violence and Mental Disorders: A Systematic Review and Meta-Analysismengungkap perempuan dengan masalah mental lebih berisiko mengalami KDRT.

"Ada risiko lebih tinggi mengalami kekerasan pasangan seumur hidup di antara perempuan yang gangguan depresi, gangguan kecemasan, dan PTSD, ketika dibandingkan dengan perempuan tanpa gangguan mental," tertulis dalam penelitian tersebut.

Studi menemukan:

- Dibandingkan dengan perempuan tanpa gangguan kesehatan mental, perempuan dengan gangguan depresi sekitar 2,5 kali lebih mungkin menjadi korban KDRT.

- Perempuan dengan PTSD, kemungkinan mengalami kekerasan dalam rumah tangga tujuh kali lebih tinggi, daripada perempuan tanpa masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Terima Laporan Lesti Kejora, Polisi Sebut Rizky Billar Diduga Dua Kali Lakukan KDRT

Di mana perempuan dengan diagnosis kesehatan mental tertentu lebih mungkin mengalami KDRT, berikut ini diagnosisnya:

- Gangguan makan

- Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)

- Skizofrenia

- Gangguan bipolar maupun masalah kesehatan mental lainnya.

Ternyata pola yang serupa juga ditemukan pada laki-laki.

Maksudnya, laki-laki dengan gangguan mental juga lebih mungkin menjadi KDRT.

Namun, penelitian menemukan bahwa laki-laki lebih jarang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang parah berulang kali. 

Dari ulasan di atas dapat dipahami ya, Kawan Puan, bila masalah kesehatan mental itu berisiko besar terjadi pada korban KDRT.

Apabila kamu merasa kalau kondisi mental sedang tidak baik-baik saja, jangan ragu untuk konsultasikan diri ke profesional kesehatan mental.

Tak lupa, Kawan Puan harus belajar dari Lesti Kejora untuk berani melaporkan KDRT kepada polisi, ya.

Jangan biarkan kondisi KDRT menyiksa fisik dan mental lebih dalam lagi.

Baca Juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar Atas Dugaan KDRT, Ini Ancaman Hukumnya

(*)

Sumber: bridgesdvc.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Lebaran 2024, Ini Cara Memaafkan Kesalahan Diri Sendiri di Masa Lalu