"Kelima elemen ini ingin mengingatkan orang bahwa during pandemic mestinya kita diberikan kesadaran yang lebih bahwa kita harus berubah. Nah aku mau nge-remind bahwa enggak perlu mikir yang jauh-jauh, pikirin aja yang terdekat, which is yah the five elements dalam kehidupan kita," cerita Adrie saat diwawancarai PARAPUAN.
Kelima elemen tersebut dapat terlihat pada representasi warna yang dipilih oleh Adrie.
Sebagai contoh elemen Langit (Sky), Adrie memilih warna biru. Namun ia tak sekadar memilih biru biasa, tapi juga menggunakan kain sisa dengan warna biru, putih dan abu-abu.
"Begitu juga dengan merah (elemen Api), itu kan dianyam, itu tuh kalau di Japanese philosophy Godai ngomongin tentang semangat. Aku ngebayanginnya adalah, kalau lo punya 'fire' di dalam diri lo, lo pasti mau usaha lebih," jelas Adrie lagi.
Di antara 40 desain pakaian upcycle yang diciptakannya, salah satu yang menjadi ciri khas dari Adrie dapat terlihat pada motif perca marmer di sejumlah pakaian.
"It looks like marble. Jadi (motif tersebut) ada di outer hingga rok," ceritanya yang sudah mengerjakan motif tersebut sejak tahun 2019.
Kendati pun desain-desain yang dihasilkan terlihat unik dan mencuri perhatian, namun Adrie menilai bahwa pakaian-pakaian upcycle ini masih bisa digunakan dalam gaya sehari-hari.
"Walau tekniknya terlihat complicated, tapi masih bisa digunakan untuk daily," jelas Adrie.
Baca Juga: UNIQLO Siap Buka Toko Baru di Bandung pada Akhir Oktober Mendatang