Keseluruhan pakaian tersebut dihasilkan dari proses daur ulang dengan teknik recycle dan upcycle yang materialnya menggunakan sekitar 70 persen pakaian UNIQLO yang tidak terpakai.
Pakaian-pakaian tersebut dikumpulkan dari para pelanggan melalui RE.UNIQLO box yang tersedia di seluruh toko UNIQLO di Indonesia.
Adrie juga menjelaskan bahwa pakaian bekas dari UNIQLO yang diterimanya, harus melalui berbagai tahapan proses, guna menjaga higienitasnya.
"Waktu kain bekas itu nyampe, itu dicuci, dikeringkan, kemudian dicacah. Kemudian waktu dicacah dan mau mulai dijahit itu ada pressing panas," jelas Adrie yang berusaha untuk selalu menjaga kebersihan dari material pakaian bekas yang dipakainya.
Dalam proses produksinya sendiri, Adrie memastikan bahwa desain-desain yang diciptakannya tersebut tidak menimbalkan limbah sama sekali atau zero waste.
Sebagai informasi, Adrie Basuki juga merupakan UKM Kolaborator UNIQLO Neighborhood di toko UNIQLO Botani Square, sekaligus juga UKM mitra binaan dari mitra UNIQLO pada proyek ini, yaitu Sarinah.
Inisiatif Berkelanjutan RE.UNIQLO
Memahami betul bagaimana proses produksi pakaian bisa berdampak buruk bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, mendorong UNIQLO untuk menerapkan inisiatif berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Yaitu dengan membuat program RE.UNIQLO, yang memfasilitasi siapapun yang ingin berkontribusi secara signifikan dalam menghijaukan bumi dengan memberikan kehidupan baru bagi pakaian UNIQLO yang sudah tidak terpakai.
Baca Juga: Dukung Perdamaian, UNIQLO Rilis T-Shirt dengan Desain Khusus yang Eksklusif
"RE.UNIQLO: Remake Project merupakan salah satu implementasi dari program RE.UNIQLO dalam memberikan nyawa baru pada koleksi LifeWear favorit agar bisa dimanfaatkan secara jangka panjang," ujar Daniel Pieter, Marketing & E-Commerce Director PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO Indonesia), dalam acara peluncuran RE.UNIQLO (29/9/2022) yang dihadiri PARAPUAN.
Disampaikan lagi olehnya bahwa proyek ini dilakukan guna juga mempertegas inisiatif Neighborhood Collaboration sebagai upaya serius memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis lokal dan Usaha Kecil Mikro (UKM) dalam mengembangkan potensi dan konsep bisnis yang berkelanjutan agar bisa berkontribusi bersama untuk lingkungan.
Lebih dari itu, RE.UNIQLO sendiri dibuat dengan tujuan untuk menciptakan pakaian yang bernilai dan bisa memberi kesempatan bagi pecinta LifeWear untuk menikmati pakaiannya lebih lama.
UNIQLO mengumpulkan pakaian UNIQLO yang sudah tidak digunakan dari para pelanggan setianya melalui RE.UNIQLO box yang disediakan di toko UNIQLO di seluruh Indonesia untuk kemudian didonasikan kepada yang membutuhkan hingga didaur ulang menjadi pakaian baru.
Melalui RE.UNIQLO: Remake Project ini, UNIQLO juga ingin mengajak lebih banyak orang lagi untuk menyadari pentingnya konsep keberlanjutan, termasuk dalam konsumsi pakaian.
Dalam proyek ini, UNIQLO juga menggandeng Sarinah dan Menara Astra sebagai mitra untuk mengumpulkan pakaian-pakaian UNIQLO yang tidak terpakai melalui penempatan box RE.UNIQLO.
Lebih dari itu, Menara Astra juga menyediakan salah satu area di gedungnya untuk menampilkan hasil karya daur ulang Adrie Basuki.
Selain itu, Menara Astra dan Sarinah juga akan memberikan tempat agar masyarakat umum bisa menikmati koleksi hasil dari RE.UNIQLO: Remake Project tersebut, yang didesain oleh Adrie Basuki.
Namun sayangnya, seperti disampaikan oleh Daniel Pieter, bahwa 40 pakaian upcycle ini belum bisa diperjualbelikan.
(*)
Baca Juga: Impor Baju Bekas Dilarang, Apa Dampaknya bagi Lingkungan dan Bisnis Thrifting di Masa Depan?