Kawan Puan juga bisa mencoba memasarkan produk melalui e-commerce untuk meningkatkan omzet penjualan sekaligus memperluas pangsa pasar.
Sementara untuk berjualan offline, kamu tidak perlu sewa toko di luar, sebab rumah pun bisa kamu manfaatkan dengan menawarkan ke tetangga sekitar.
7. Tawarkan Paket Usaha untuk Reseller
Tawarkan paket usaha jika ada orang yang ingin menjadi reseller dari batik yang kamu jual, misalnya membuat paket usaha yang terdiri dari sepuluh batik.
Nantinya reseller tersebut bisa menentukan sendiri harga yang ingin dijual ke konsumennya.
Tak hanya bisa memasarkan produk secara lebih luas, cara ini juga membuka kesempatan bagi orang lain yang sama-sama memiliki jiwa wirausaha untuk mendapatkan keuntungan.
8. Membuat Pembukuan
Jika bisnis batik tersebut sudah mulai berjalan, maka kamu harus bisa membuat pembukuan yang sangat penting untuk kategori usaha rumahan sekalipun.
Baca Juga: Kesampingkan Profit, UMKM Batik Ini Berdayakan Penyandang Tunarungu
Pembukuan harus dilakukan guna melihat arus kas yang masuk dan keluar setiap hari, jumlah batik terjual, dan jumlah batik yang datang dari pemasok.
Buatlah pembukuan yang rapi, sederhana, dan mudah dipahami agar bisa dievaluasi dengan mudah.
9. Rutin Melakukan Evaluasi
Sama halnya dengan pembukuan, melakukan evaluasi bisnis juga sangat penting agar bisa mencari solusi, perbaikan, dan strategi yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis batik.
Lewat evaluasi, kamu pun bisa melihat letak kesalahan jika terjadi sesuatu, misalnya saat omzet penjualan menurun.
Dengan begitu ke depannya pun kamu bisa menetapkan strategi untuk meningkatkan kembali penjualan dan omzet.
Itulah beberapa tips memulai bisnis batik yang makin diminati dan belakangan tengah menjadi tren di kalangan anak muda. (*)