Parapuan.co - Budaya Korea kini menjadi tren yang diminati oleh masyarakat Indonesia, terlebih selama pandemi Covid-19.
Penggemar musik Kpop dan drama Korea (drakor) pun meningkat dan membentuk komunitas atau fandom yang cukup kuat.
Fenomena Korean Wave tersebut membuat profesi penerjemah atau translator bahasa Korea mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
Tak sedikit juga dari perempuan Indonesia yang bermimpi untuk menjadi seorang penerjemah bahasa Korea.
Maka itu, PARAPUAN mengundang Suci Anggunisa Pertiwi, seorang penerjemah bahasa Korea, dalam program What Do Korean Translator Do? yang ditayangkan secara langsung di Instagram Live pada Senin (3/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Suci Anggunisa Pertiwi menceritakan tentang jenjang karier penerjemah bahasa Korea berdasarkan pengalamannya.
Kawan Puan, sepanjang kariernya yang dimulai dari awal tahun 2020, Suci sudah menerjemahkan kurang lebih 14 drakor, film dan reality show Korea.
Di luar proyek resmi, Suci juga mengerjakan proyek terjemahan secara sukarela karena ia memiliki minat terhadap budaya Korea.
Ketertarikan dengan Bahasa Korea
Baca Juga: Cerita Suci Anggunisa Jadi Penerjemah Bahasa Korea untuk Drakor hingga Novel
Menurut cerita Suci, ia mulai tertarik dengan budaya Korea lewat musik Kpop pada 2007 silam.
"Saat itu Korea masih asing di Indonesia, belum banyak yang tahun soal Kpop," cerita Suci.
"Akhirnya, karena saya tertarik dan ingin belajar bahasanya, saya ambil jurusan bahasa Korea di kuliah," lanjutnya.
Sebelum mengambil pendidikan resmi bahasa Korea, Suci diketahui terlebih dahulu belajar secara autodidak.
Menempuh Pendidikan Bahasa Korea
Di jurusan bahasa Korea, Suci menceritakan bahwa proses belajar yang ia jalani terasa seperti rekreasi karena ia menyukai apa yang dipelajari.
"Di jurusan bahasa Korea seru banget, kesannya main-main karena kita suka, dengan mudah bisa menangkap matkul yang diajarkan," cerita Suci.
Tak hanya belajar bahasa, Suci juga diajarkan soal budaya, tradisi, hingga perkembangan bisnis di Korea.
Dari bangku kuliah tersebutlah kemampuan berbahasa Korea Suci terus diasah hingga mampu menjadi seorang penerjemah.
Baca Juga: 5 Universitas Terbaik di Korsel, Bisa Belajar Bahasa Korea di Agensi BTS
Beasiswa ke Korea
Selain pendidikan formal, Suci juga sempat belajar bahasa Korea langsung di negara tersebut dengan program beasiswa.
Suci tinggal di Korea selama satu bulan untuk belajar bahasa, budaya, dan berinteraksi langsung dengan warga Korea.
Namun, perjalanan Suci dalam mendapatkan beasiswa tersebut tidaklah mudah.
"Dalam mendapatkan beasiswa, saya gagal dua kali. Tapi saya ingin tinggal di Korea satu bulan, itu kesempatan yang bagus," kata Suci.
"Di tahun ketiga, saya coba lagi dan alhamdullilah keterima, di sana saya belajar sambil liburan," lanjutnya.
Suci menceritakan bahwa di Korea, ia bertemu banyak mahasiswa lintas negara yang membuka pikirannya terhadap dunia.
Antara Tulis dan Interpreter
Kawan Puan, ada dua pekerjaan penerjemah yang bisa menjadi pilihan yaitu penerjemah tulis dan interpreter.
"Dua-duanya bagus dan butuh tantangan, dua-duanya pekerjaan yang banyak dicari semenjak Korea sedang naik-naiknya di Indonesia," kata Suci.
Dari dua pekerjaan tersebut, Suci mengaku lebih nyaman bekerja sebagai penerjemah tulis.
"Tergantung tiap orang punya minat dan kebiasaan, saya lebih condong nulis," lanjutnya.
Suci pun kini memilah kembali proyek-proyek yang ditawarkan kepadanya supaya hasil pekerjaannya lebih maksimal.
Kawan Puan, itu dia jenjang karier seorang penerjemah bahasa Korea berdasarkan pengalaman dari Suci Anggunisa Pertiwi.
Apakah Kawan Puan tertarik berada di bidang pekerjaan yang sama?
Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini 5 Platform Kursus Online Bahasa Korea Gratis
(*)