Parapuan.co - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan video viral di TikTok dari salah satu pengguna yang membuat perhiasan dari bakteri.
Jika mendengar kata bakteri, tentu yang ada di benak kita adalah sesuato yang kotor dan berbahaya bagi kesehatan.
Namun faktanya, pengguna TikTok dengan nama Chloe Fitzpatrick justru melakukan hal yang tak biasa pada bakteri.
Dilansir dari laman BBC News, dalam videonya yang viral di TikTok tersebut biodesigner itu menunjukkan bagaimana ia menjadikan bakteri untuk menghias perhiasannya.
Terlihat dalam video singkat tersebut Chloe mengambil sampel bakteri dari kulit dan tanamannya.
Ditemui BBC Skotlandia, dirinya menjelaskan, "Bakteri secara stereotip menjijikkan, tetapi saya mencoba menunjukkan keindahannya."
Diketahui, Chloe merupakan lulusan dari Duncan of Jordanstone College di Dundee.
Tak hanya itu, sebelumnya ia juga sempat menjalani proyek perhiasan bakteri dan berhasil memenangkan penghargaan Sir James Black, yang mengakui kontribusi luar biasa untuk penelitian dan beasiswa.
Melalui media sosial TikTok, Chloe membagikan perjalanan desainnya dan beberapa videonya yang populer di TikTok juga telah ditonton lebih dari 10 juta viewers.
Baca Juga: Viral di TikTok Istilah Mask Fishing, Standar Kecantikan saat Pakai Masker
Dirinya mengakui bahwa video viral di TikTok yang diunggahnya karena apa yang ia tampilkan merupakan suatu hal yang tak biasa menurut kebanyakan orang.
"Tapi saya senang, karena orang-orang melihat sisi menarik dari bakteri dan video saya bisa memberikan perspektif baru," ujarnya.
Tampak dalam videonya, Chloe menyeka bagian tubuhnya, tanaman, dan memindahkan sampel bakteri tersebut ke cawan petri dengan media agar.
Kemudian, sampel bakteri tersebut ditutup dan dibiarkan berkembang biak menjadi koloni berwarna selama sekitar satu minggu pada suhu kamar.
Setelah itu, ia mengisolasi warna tertentu dalam cawan petri baru sehingga mereka dapat berkembang biak lebih lanjut.
Nantinya, warna-warna tersebut dapat digunakan untuk mewarnai bahan-bahan seperti pakaian katun, serta aksesori perhiasan.
Hingga kini video yang populer di TikTok tersebut bahkan berhasil mengumpulkan jutaan viewers.
Lebih lanjut, Chloe mengklaim bahwa cara pewarnaan dengan bakteri lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan yang kebanyakan digunakan di industri tekstil.
"Menggunakan bakteri adalah alternatif yang ramah lingkungan, mereka berkembang biak dengan cepat, dan kita akan mendapatkan rentang warna yang bagus," ungkap Chloe.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Tips Nyaman Pakai High Heels hingga Berjam-jam
Chloe juga mengungkapkan bahwa bakteri manusia cenderung memiliki lebih banyak warna, terutama dari kulit.
"Jadi manusia cenderung memiliki berbagai warna merah muda, merah dan kuning," tuturnya.
Chloe sendiri menjadikan bakteri untuk membuat cincin serta menggunakan pewarna bakteri untuk membuat resin "batu permata".
Dia juga telah bekerja dengan para ilmuwan di University of Dundee selama pengembangan proses, untuk memastikan eksperimen aman.
"Semuanya diuji secara menyeluruh untuk memastikan bakteri telah mati," kata Chloe.
Melalui eksperimen yang ia lakukan, Chloe ingin menjadi bagian dari gerakan BioArt, yang merupakan kolaborasi seni dan sains.
"Saya percaya dunia seni sedang menuju ke arah itu karena ada banyak kemungkinan dan itu belum sepenuhnya dieksplorasi."
Contoh karyanya saat ini dipamerkan dalam pameran BioArt di Kulanshi Art Center di Nur-Sultan, Kazakhstan
Dan dia juga telah ditugaskan oleh University of Dundee untuk membuat patung yang terinspirasi bakteri.
@chloefitz_design Pinks ????????????????????????
♬ anaconda - ????
Kawan Puan, dari video yang viral di TikTok tersebut ternyata kita menemukan fakta baru yang menunjukkan bahwa bakteri dari tubuh manusia dapat digunakan sebagai pewarna bahkan aksesori perhiasan.
Baca Juga: Implora Jelly Tint Viral di TikTok, Teksturnya Seperti Jelly dan Harganya Terjangkau
(*)