Di sisi lain, ketiga influencer sepakat bahwa di balik standar kecantikan yang masih ada di masyarakat, bisa diatasi dengan menggunakan platform media sosial secara tepat untuk berbagi pesan yang memberdayakan.
Seperti yang dikatakan oleh Sarra, sebenarnya media sosial seperti halnya pisau bermata dua, bisa jadi memberdayakan sekaligus menjatuhkan sesama perempuan jika tidak digunakan dengan benar.
Namun ia percaya bahwa semua platform media sosial bisa menjadi wadah bagi perempuan untuk memberdayakan perempuan lainnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Zsazsa. "Media sosial bisa menjadi platform yang menginspirasi, tapi sometimes juga bisa jadi ajang membandingkan diri," ujarnya.
Tapi, Zsazsa melihat bahwa kini semakin banyak pesan-pesan pemberdayaan, termasuk bagaimana mencintai diri sendiri, yang justru disebarkan melalui media sosial.
Sehingga ia percaya bahwa hal tersebut tergantung bagaimana kita melihat sesuatu.
Begitu juga yang dikatakan oleh Mimashafa bahwa akan selalu ada hal baik dan buruk dari penggunaan media sosial.
"Cuman media sosial itu kan sesuatu yang wide banget. Jadi tergantung bagaimana perspektif kita, apakah kamu ingin memfilter hal yang negatif atau kamu ingin menerima yang positif," ujar Mima.
(*)
Baca Juga: Nyaman dengan Kecantikan Versi Sendiri, Minimal Rilis Koleksi yang Dukung Body Positivity