Parapuan.co - Kawan Puan tentu telah mengenal posisi woman on top dalam hubungan suami istri.
Woman on top merupakan posisi seks di mana perempuan berada di atas pasangan.
Seringnya dalam melakukan hubungan seksual, laki-laki memiliki kendali penuh akan permainan.
Namun, terkadang laki-laki memberikan kesempatan pada perempuan untuk memimpin permainan saat melakukan hubungan suami istri.
Pada saat inilah, kamu menggunakan posisi woman on top.
Dalam praktiknya, posisi seks woman on top hampir sama dengan posisi seks missionary.
Hanya posisi ini berbalik, jika posisi hubungan intim missionary menempatkan kamu berbaring di ranjang, posisi woman on top memposisikan pasangan berbaring di ranjang.
Sementara Kawan Puan berada di atas pasangan dan memimpin permainan saat bercinta.
Sayangnya, saat menggunakan posisi woman on top kamu sering merasakan nyeri.
Baca Juga: 3 Hal yang Tidak Perempuan Sukai saat Melakukan Hubungan Suami Istri
Nyeri Saat Menggunakan Posisi Woman on Top
Rasa nyeri saat hubungan suami istri dengan posisi woman on top ini bukan tanpa alasan.
Melansir dari laman Kompas.com, rasa sakit ini bisa disebabkan karena masalah fisiologis seperti fibroid atau endometriosis.
Endometriosis merupakan kelainan karena jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim malah tumbuh di luar rahim.
Selain endosetrisme, penyebab lain rasa nyeri saat melakukan hubungan intim dengan posisi woman on top adalah masalah otot dasar tulang panggul.
Biasanya, kondisi ini dapat diatasi dengan senam kegel.
Dr. Samanta Duflo, seorang terapis menyarankan agar pasangan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum bercinta.
Menurutnya, pemanasan sangat penting untuk otot dasar panggul.
Baca Juga: Tips Nyaman Lakukan Hubungan Suami Istri bagi Penderita Sakit Punggung
Ketika perempuan berada di atas, maka dia menggunakan otot pantat dan otot kaki untuk mengontrol cepat lambatnya gerakan.
Artinya, jika perempuan tidak melakukan pemanasan, sangat memungkinkan jika mereka akan merasa nyeri.
Hal ini lantaran otot-otot di area kaki dan pantang mengencang atau tidak fleksibel.
Ketika otot tidak cukup kuat, sangat memungkinkan jika vulva mengencang secara tidak sengaja dan membuat otot dasar panggung kencang berlebihan.
Akibatnya, kamu akan merasakan sakit.
Lebih lanjut, rasa sakit ini bisa muncul karena dipengaruhi oleh kedalaman penetrasi.
Penetrasi yang terlalu dalam dapat menyentuh serviks atau leher rahum hingga memar.
Saat ini terjadi, kamu akan merasa kram seperti saat menstruasi atau bahkan rasa nyeri yang lebih hebat.
Nah Kawan Puan, itu tadi penyebab rasa nyeri saat melakukan hubungan suami istri dengan posisi woman on top.
Apakah kamu juga merasakan demikian?
Baca Juga: Ini 3 Keuntungan Posisi Missionary dalam Hubungan Suami Istri
(*)