6 Profesi Tenaga Medis yang Bantu Menangani Masalah Kesehatan Mental

Parapuan.co- Kemarin, pada Senin (10/10/2022), diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Masih dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, PARAPUAN akan membahas mengenai berbagai profesi tenaga medis yang membantu untuk mengatasi masalah ini.

Profesi tenaga medis yang berhubungan dengan kesehatan mental dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan dan deskripsi pekerjaannya.

Meski berbeda, setiap tenaga medis bisa berkolaborasi untuk melayani pasien yang mengalami permasalahan kesehatan mental.

Melansir nationalgeographic.grid.id, berikut macam-macam profesi tenaga medis yang membantu untuk mengatasi masalah kesehatan mental:

1) Psikiater

Psikiater adalah salah satu tenaga medis yang menangani permasalahan kesehatan mental. Untuk menjadi seorang psikiater, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran terlebih dahulu.

Kemudian melanjutkan pendidikan dengan mengambil dokter spesialis kejiwaan.

Psikiater biasanya melakukan diagnosis gangguan psikiatri terhadap setiap pasiennya. Lalu ia akan memberikan penanganan seperti psikoterapi.

Baca juga: Prospek Kerja Psikiater di Tengah Ancaman Isu Kesehatan Mental

Selain itu, psikiater adalah satu-satunya tenaga medis yang boleh memberi obat untuk pengidap masalah kesehatan mental.

Biasanya dalam bekerja, seorang psikiater akan bekerjasama dengan dokter anak, dokter syaraf, dan dokter lainnya.

2) Psikolog

Berbeda dengan psikiater, psikolog adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi.

Biasanya psikolog menangani berbagai hal yang berkaitan perilaku, pikiran, dan emosi klien.

Dalam melakukan tugasnya, seorang psikolog biasanya melakukan pemeriksaan psikologis, mendiagnosis, serta menentukan penanganan yang tepat untuk klien.

Tidak bisa memberi obat seperti psikiater, tapi psikolog biasanya membantu klien dengan terapi dan konselling.

Apabila klien tidak mengalami perkembangan, psikolog akan merujuk klien ke psikiater.

3) Perawat psikiatri

Baca juga: Mengenal Profesi Psikiater, Spesialisasi Ilmu Kedokteran untuk Kesehatan Mental

Sama seperti perawat pada umumnya, perawat psikiatri memiliki latar belakang pendidikan di bidang keperawatan.

Namun, bedanya dengan perawat lainnya, perawat psikiatri mendapat pelatihan khusus di bidang kejiwaan dan psikoterapi.

Profesi perawat psikoterapi berperan untuk membangun hubungan terapeutik dengan pasien.

Perawat psikoterapi harus bisa membangun rasa percaya pasien serta memberikan dukungan secara fisik, emosional, maupun spiritual.

4) Psikoterapis

Istilah psikoterapis ke berbagai jenis tenaga kesehatan mental, seperti psikolog, psikiater, konselor, dan terapis.

Psikoterapis biasanya memiliki latar belakang pendidikan Master serta lisensi khusus dari asosiasi tertentu.

Biasanya mereka membantu menangani masalah kesehatan mental pada individu, keluarga, pasangan, atau kelompok dalam berbagai latar dan kekhususan bidang.

Ada berbagai jenis terapi yang digunakan oleh psikoterapi, yakni komunikasi terapeutik, terapi ekspresif, atau yang paling terkenal seperti terapi kognitif dan perilaku.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Yuk Kenali Beda Profesi Psikolog dan Psikiater

Semuanya bertujuan untuk menggali dan memperbaiki masalah yang dihadapi oleh pasien.

5) Konselor kecanduan

Konselor kecanduan biasanya menangani kasus ketergantungan terhadap narkoba, alkohol, atau judi.

Selain itu, mereka juga menangani kasus kecanduan terhadap seks atau zat tertentu.

Proses konseling kecanduan biasanya dilakukan secara bertahap.

Konselor juga memberikan terapi dan konseling secara pribadi atau bersama orang-orang terdekat.

6) Konselor pernikahan

Konselor pernikahan atau yang dikenal dengan kpnselor rumah tangga merupakan tenaga kesehatan mental yang menangani masalah dalam keluarga.

Biasanya mereka menangani permasalahan antara suami dan istri atau orang tua dan anak.

Demikian tadi beberapa jenis tenaga medis yang membantu untuk menangani masalah kesehatan mental.

Jangan lupa untuk segera periksakan diri jika mengalami masalah kesehatan mental ya, Kawan Puan! (*)