Parapuan.co- Betty Eplison Idroos adalah perempuan satu-satunya yang lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi II DPR pada Rabu (16/2/2022) lalu.
Ia terpilih sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027.
Melansir Kompas.com, perempuan yang berusia 43 tahun ini ditetapkan sebagai komisioner KPU terpilih bersama enam orang lainnya yakni Hasyim Asy'ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz.
Lalu, siapakah sosok Betty Eplison Idroos yang saat ini menjabat sebagai Komesioner KPU RI? Simak, profilnya di bawah ini!
Profil Betty Eplison Idroos
Perempuan yang akrab disapa Betty ini memulai karier di KPU Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2018.
Pada saat itu, ia menjabat sebagai anggota divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih serta parisipasi masyrakat.
Sebelum bekerja di KPU, Betty menempuh studi S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan sosial-ekonomi.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Baca juga: Profil Irjen Sri Handayani, Satu-satunya Polwan Anggota Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan
Sejak kuliah, perempuan yang lahir di Medan pada 22 Maret 1979 ini, sudah aktif di berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat pengawas pemilu.
Betty juga aktif mengawal isu kesetaraan gender dan hak asasi manusia (HAM).
Tak hanya itu, ia juga turut bergabung dengan Indonesian Centre for Democracy and Human Rights (Demos) pada tahun 2002.
Pemikiran Progresif Betty Eplison Idroos
Saat mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada Rabu (16/2/2022) lalu, Betty menyampaikan tiga hal yang membuat penyelenggaran pemilu sukses.
Ketiga hal tersebut di antaranya kredibilitas dan profesionalitas penyelenggara pemilu, perbaikan dan penguatan penyelenggaraan pemilu, serta kualitas dan partisipasi pemilih dan peserta pemilu.
"Kredibilitas dan profesionalitas penyelenggara, dalam hal membangun komunikasi dan sinergi. Kedua, perbaikan dan penguatan penyelenggaraan, dalam hal ini juga termasuk dukungan anggaran dan fasilitas dari negara dan masyarakat," ujar Betty.
Ia juga memaparkan strategi menghadapi potensi krisis pemilu dan pemilihan 2024.
Beberapa hal tersebut ialah percepatan reformasi birokrasi, akselerasi transformasi digital, manajerial big data, dan sinergi multisektor penyelenggaraan pemilu.
Baca juga: Ana Carrasco, Satu-satunya Pebalap Perempuan di Ajang Moto3 2022
"Sinergi multisektor penyelenggaraan pemilu perlu dilakukan, karena sinergi multisektor terdiri atas dua hal, yaitu perbaikan komunikasi dan koordinasi," tambahnya nya.
Nah, demikian tadi profil Betty Eplison Idroos yang menjadi satu-satunya perempuan di jajaran petinggi KPU Republik Indonesia.
Apakah Kawan Puan ingin seperti Betty Eplison Idroos juga? (*)