Peran Petani Perempuan Kelapa Sawit dalam Pembangunan Ekonomi Desa

Aulia Firafiroh - Sabtu, 15 Oktober 2022
Petani perempuan kelapa sawit
Petani perempuan kelapa sawit Edwin Tan

Parapuan.co- Kawan Puan, tahukah kamu jika hari ini, tepatnya 15 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Pedesaan Sedunia?

Ya, siapa sangka ternyata perempuan di pedesaan memiliki peranan penting dalam membangun perekonomian.

Hal itu merujuk pada data dari Badan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyebutkan bahwa sektor pertanian yang dijalankan oleh para petani menopang kehidupan 2,5 milyar orang di seluruh dunia.

Perempuan menjadi kelompok yang mengisi 40 persen tenaga kerja khusus di sektor pertanian di negara berkembang dimana 20 persen berada di wilayah Amerika Latin dan 60 persen di beberapa bagian di Afrika dan Asia.

Namun perempuan dengan kepemilikan tanah kurang dari 20 persen harus bekerja kerja 12-13 jam lebih lama setiap minggu daripada laki-laki.

Menanggapi hal itu, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) merilis #elaeiswomen, yaitu kegiatan kampanye digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran petani perempuan kelapa sawit dalam pembangunan di pedesaan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Kegiatan yang diadakan pada Jumat (14/10/2022) kemarin, juga berupaya menunjukkan bentuk-bentuk praktik pemberdayaan perempuan di sektor pertanian industri kelapa sawit.

Industri kelapa sawit menyediakan banyak ruang dan peluang bagi perempuan berkontribusi dalam pembangunan di wilayah pedesaan.

Hal itu disampaikan sekretaris Jenderal CPOPC Dr. Rizal Affandi Lukman mengenai gerakan digital yang mereka upayakan untuk mendukung petani perempuan kelapa sawit.

Baca juga: NFT Bantu Para Petani Perempuan Berkembang Lewat Program Meta Forest

“Gerakan digital ini merupakan upaya CPOPC dalam menjalankan amanat salah satu tugas CPOPC sesuai piagam pendirian yaitu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit. Petani adalah salah satu mata rantai pemasok utama industri kelapa sawit dimanapun dan siapapun negara pengekspor sawit," ujar Dr. Rizal.

"Oleh karena itu, CPOPC menyampaikan pandangan mereka melalui platform media sosial, sebagai media mainstream dunia, kepada para pengambil kebijakan perdagangan dan kelompok konsumen agar lebih berimbang melihat sawit dari berbagai sisi keberlanjutan yang diantaranya sudut pandang petani,” tambahnya.

Dalam acara tersebut, masing-masing perwakilan petani perempuan menyampaikan bagaimana komoditas pertanian seperti kelapa sawit menjadi jalan untuk mengaktuallisasi diri.

Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk pemberdayaan di tingkat keluarga dan komunitas, dan memberikan perempuan hak milik atas lahan perkebunan.

Tak hanya dalam bentuk konten video, produk lainnya dari gerakan digital adalah infografis yang memuat data-data penting terkait petani perempuan dan industri kelapa sawit di masing-masing negara angota dan pengamat CPOPC.

Menurut data CPOPC yang diterima PARAPUAN, saat ini petani perempuan di Indonesia berjumlah sekitar 50 persen dari 2,6 juta petani kelapa sawit.

Nah, demikian tadi informasi data mengenai peran petani perempuan kelapa sawit dalam membangun perekonomian. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru