Intip Sejarah Sweater yang Mulanya Digunakan Sebagai Outfit Musim Dingin

Ratu Monita - Minggu, 16 Oktober 2022
Sejarah sweater.
Sejarah sweater. Liudmila Chernetska

Parapuan.co - Kondisi musim hujan dengan udara yang dingin membuat kita mencari outfit yang bisa menghangatkan tubuh. Salah satu item fesyen yang bisa menjadi pilihan menarik adalah sweater

Fashion item yang satu ini kerap menjadi favorit karena mudah dipadupadankan dengan outfit lainnya, seperti kemeja, kaos atau blus.

Sweater sendiri juga terdapat beberapa jenis, meliputi sweater crewneck, sweater v-neck, dan sweater turtleneck.

Jika ditarik mundur ke belakang, bagaimana sejarah dari fashion item yang satu ini?

Dilansir dari laman The New York Times, sweater telah ada sejak berabad-abad yang lalu. 

Mulanya industri mode merancang busana ini sebagai outfit untuk menghangatkan tubuh di musim dingin. 

Kemudian pada 1926, label hautecouture menjadi label pertama yang merancang sweter dan sejak itu semakin banyak desainer yang ikut serta dalam tren sweater tersebut.

Di sisi lain, baik Schiaparelli dan Chanel mengklaim bahwa mereka merupakan sponsor sebenarnya.

Baca Juga: Jadi Color of The Year 2022, Ini Inspirasi Gaya dengan Warna Very Peri

Schiaparelli memulai karir fesyennya dengan merancangnya hingga ia dikenal sebagai dressmaker sweater, sementara Chanel mengaku yang membuat tampilannya terlihat modis.

Diketahui selama tahun 1930-an tersebut, Inggris tengah berada di kondisi yang dingin dan kala itu kebanyakan warganya mengenakan kardigan.

Masih dalam waktu yang sama, gadis-gadis Amerika justru mengenakan kardigan terbalik untuk memberikan kesan baru dari sweater lama.

Lalu di tahun 1935, hadir tren memakai sweter ketat dan pemakaian outfit ini pun semakin banyak diikuti hingga Perang Dunia II.

Setelah itu di tahun 1937, Chanel menghadirkan tren pemakaian sweater dengan mengenakan sejumlah aksesoris untuk makan di rumah.

Setelahnya, pola sweater dengan ukuran normal hingga ketat pun terus digunakan. 

Sejumlah fashion desainer pun berupaya merancang sweater dengan gayanya yang khas.

Tren kian berkembang setelah hadirnya sweater turtle neck yang awalnya dikenakan oleh Left Bank Bohemia.

Baca Juga: 5 Inspirasi Gaya Pakai Flare Jeans, dengan Blazer hingga Sweater

Setelah itu, sejumlah selebritas lainnya terlihat tampil mengenakan gaya sweater yang sama. 

Tren baru muncul kembali di 1950an yang dipopulerkan oleh Carmel Snow, editor Harper's Bazaar saat itu dengan membawa kembali sweater wol bermotif tebal.

Di akhir 1950an, Italia yang kala itu baru terlepas dari Perang Dunia II menemukan pasar Amerika yang cukup besar yakni sweater dan gaun.

Rajutan Italia yang memiliki gaya dengan harga yang cukup rendah pun sukses mencuri perhatian, apalagi bagi mereka yang mengutamakan pakaian nyaman dan mengikuti tubuh.

Tren sweater ini pun terus berlanjut di tahun 1960an dengan adanya knit loose dan sweater turtle neck berukuran besar.

Gaya berpakaian sweater pun akhirnya terus berkembang hingga sekarang, ditambah industri mode seolah tak ada habisnya menghadrikan tren baru dalam berpakaian sweater sehingga membuatnya tetap terlihat modis. 

Kawan Puan juga bisa membeli sweater dengan desain modis di Shopee dengan klik tautan berikut ini.

(*)

Sumber: The New York Times
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru