"Depresi dan penyakit fisik kronis memiliki hubungan timbal balik satu sama lain," ujar profesor David.
Profesor David mengatakan bahwa tidak hanya banyak penyakit kronis yang menyebabkan tingkat depresi yang lebih tinggi, tetapi depresi juga telah terbukti mendahului beberapa penyakit fisik kronis.
Ia mengungkap bahawa depresi yang terjadi bersamaan dengan penyakit fisik kurang terdiagnosis dengan baik daripada depresi yang terjadi dengan sendirinya.
Menurutnya depresi yang terjadi dengan penyakit fisik kronis kemungkinan kurang mendapat perhatian profesional medis.
"Ini karena para profesional kesehatan sangat prihatin dengan gangguan fisik yang biasanya menjadi alasan untuk konsultasi, dan mungkin tidak menyadari depresi yang menyertainya," papar profesor David.
Kondisi depresi juga dapat mendahului penyakit fisik, antara lain:
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
Baca Juga: Berapa Lama Durasi Olahraga yang Tepat untuk Bantu Kesehatan Mental