Selain seks vaginal, stealthing juga bisa terjadi di tengah-tengah seks oral dan berbagai bentuk penetrasi lainnya.
Tindakan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual, baik emosional atau fisik.
Stealthing juga merupakan pelanggaran kepercayaan dan otonomi tubuh, yang dapat memiliki efek jangka panjang.
Pasalnya, pelaku stealthing mungkin saja melepaskan kondom untuk menghamili dan menularkan penyakit ke pasangannya.
Selain itu, stealthing bisa menjadi bentuk jebakan agar pasangan tidak bisa meninggalkan hubungan atau anak yang dikandungnya.
Pada akhirnya, pelaku stealthing berarti tidak menghormati kebutuhan dan konsensual terhadap pasangannya.
Sebab, pelaku stealthing melepas atau merusak kondomnya secara sengaja tanpa sepengetahuan pasangannya.
Jadi, itulah penjelasan tentang stealthing yang termasuk kekerasan seksual ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Marak Terjadi, Ini Pengertian dan Jenis Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
(*)