Apa Itu Stealthing, Bentuk Kekerasan Seksual dengan Sengaja Melepas Kondom

Parapuan.co - Stealthing adalah tindakan melepas kondom diam-diam selama berhubungan seksual tanpa persetujuan dari pasangan.

Stealthing termasuk salah satu bentuk kekerasan seksual karena ada pihak lain yang dirugikan secara tidak sadar.

Bahayanya, melepas kondom menjadi kurang efektif dalam mencegah kehamilan atau penularan infeksi menular seksual (IMS).

Stealthing juga dapat terjadi ketika pihak laki-laki atau perempuan dengan sengaja melakukan perusakan kondom.

Stealthing Termasuk Kekerasan Seksual

Melansir Healthline, konsensual atau persetujuan melakukan hubungan seksual sangatlah penting bagi kedua belah pihak.

Adapun persetujuan harus spesifik, salah satunya mengenakan kondom bagi laki-laki atau perempuan saat berhubungan seks.

Ketika hubungan seks dengan kondom disetujui, tindakan di luar persetujuan tidak boleh dilakukan karena bersifat merugikan.

Tindakan melepas kondom sebelum atau saat penetrasi penis ke vagina tanpa persetujuan, itulah yang disebut stealthing.

Baca Juga: Kenali 15 Bentuk Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Apa Saja?

Selain seks vaginal, stealthing juga bisa terjadi di tengah-tengah seks oral dan berbagai bentuk penetrasi lainnya.

Tindakan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual, baik emosional atau fisik.

Stealthing juga merupakan pelanggaran kepercayaan dan otonomi tubuh, yang dapat memiliki efek jangka panjang.

Pasalnya, pelaku stealthing mungkin saja melepaskan kondom untuk menghamili dan menularkan penyakit ke pasangannya.

Selain itu, stealthing bisa menjadi bentuk jebakan agar pasangan tidak bisa meninggalkan hubungan atau anak yang dikandungnya.

Pada akhirnya, pelaku stealthing berarti tidak menghormati kebutuhan dan konsensual terhadap pasangannya.

Sebab, pelaku stealthing melepas atau merusak kondomnya secara sengaja tanpa sepengetahuan pasangannya.

Jadi, itulah penjelasan tentang stealthing yang termasuk kekerasan seksual ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Marak Terjadi, Ini Pengertian dan Jenis Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur

(*)