Hanya saja perlu diingat bahwa belum ada studi ilmiah yang membuktikan apakah kandungan tersebut bisa memberikan manfaat jika diaplikasikan ke kulit.
“Belum ada studi yang menjelaskan keamanan penggunaan darah mens sebagai masker wajah. Apakah benar nutrisi dalam darah mens dapat langsung masuk ke dalam barrier kulit pun belum dapat dibuktikan,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima PARAPUAN.
2. Kemungkinan Terkontaminasi Bakteri dan Virus
Darah mens bersifat steril ketika berada di dalam tubuh, tetapi dalam prosesnya ia harus melewati vagina yang mungkin terdapat virus human papilloma atau bakteri patogen.
Apalagi jika tanpa sadar seseorang memiliki sexual transmitted disease (STD) atau penyakit seksual menular.
Artinya, besar kemungkinan darah yang tadinya steril tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri dan virus saat keluar dari dalam tubuh.
Jika dioleskan ke wajah sebagai masker, maka penyakit genital tersebut dapat menginfeksi seluruh wajah.
“Karena proses pengambilan darah yang kurang steril dan kemungkinan terinfeksi dengan bakteri, virus, keringat, dan cairan kelamin lainnya, masker darah haid ini sangat tidak disarankan,” ujar dr. Dyah menekankan.
3. Efek Menyembuhkan Jerawat Masih Dipertanyakan
Baca Juga: Manfaat Donor Darah bagi Kecantikan, Salah Satunya Bantu Cegah Penuaan Dini