Kali ini, JYK mengombinasikan olah digital dengan warisan tradisional Batik Durian Lubuklinggau lewat cara mendesain ulang.
Untuk menciptakan batik motif baru yang tampil lebih kontemporer tetapi masih bisa diterima oleh pasar internasional, JYK berkolaborasi langsung dengan artisan batik.
Motif batik ini dibangun melalui gambar yang diolah dari foto durian langsung yang terdapat di kebun durian Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Siluet koleksi ini mengambil inspirasi dari era 1970-an ini melambangkan tahun kebebasan dan kesetaraan, serta dekade paling modis sepanjang masa.
Kesepuluh koleksi yang dipamerkan terdiri dari rentang desain luas, mulai dari rok mini hingga rok midi yang memiliki siluet A-line, modern crop top, flared jeans, sampai koleksi lain yang didominasi lengan baju penuh statement.
Sementara itu batik tradisional meninggalkan kesan alami pada koleksi dengan desain sporty dan penuh warna, dikombinasikan bersama bahan-bahan dari silk taffeta, stretch jersey, striped heavy wool, light silk organza, lengkap dengan aksesori ribbon sporty.
Di samping itu, JYK label juga mengusung konsep berkelanjutan melalui pemilihan bahan organik dan kain batik sisa yang digunakan sebagai hiasan, apliqué, serta dirajut dengan teknik embroidery.
Mood warnanya didominasi warna netral berlapis seperti kombinasi cokelat tua dan muda, biru-oranye, serta sentuhan pink juga hijau.
Baca Juga: Bold hingga Nyentrik, Ini 5 Gaya Rambut Unik di Street Style Milan Fashion Week 2023