Fokus Ajarkan Anak Usia Dini Soal Keberagaman, Sampoerna Academy Lakukan Ini

Arintha Widya - Kamis, 20 Oktober 2022
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Chatchai Limjareon

Parapuan.co - Kawan Puan, Sampoerna Academy diketahui telah membuktikan komitmennya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).

Sebagaimana dalam press rilis yang diterima PARAPUAN, tahun 2022 ini Sampoerna Academy mengangkat tema diversity kepada anak sejak usia dini.

Khususnya bagi Generasi Alpha agar dapat menjadi individu berwawasan global dan menghargai keberagaman.

Alia Md. Noh selaku IEYC (International Early Years Curriculum), Koordinator Sampoerna Academy menegaskan pentingnya memperkenalkan keberagaman sejak dini pada generasi Alpha yang diterapkan pada kurikulum Sampoerna Academy.

"Mengajari anak-anak untuk menyadari keberagaman sejak dini adalah cara terbaik untuk mematahkan stereotip serta membantu mencegah diskriminasi, intimidasi maupun isu seperti bullying," terang Alia.

"Sebagai sekolah interkultural, para murid di Sampoerna Academy sudah dikenalkan dengan keberagaman budaya, bahasa, agama, suku, dan lainnya sejak dini," imbuhnya.

Alia juga menyampaikan, "Dengan semangat keberagaman pula, di United Nation Day tahun ini kami mengadakan beberapa kegiatan di masing-masing sekolah, seperti parade bendera mini, pakaian dan makanan dari berbagai negara."

Sampoerna Academy menerapkan pendidikan yang berfokus pada pedagogi STEAM yang memandu siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup (lifelong learner) sehingga mampu bersaing, unggul, serta menjadi pemimpin masa depan.

STEAM sendiri adalah metode pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Ini Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Hal ini seiring juga dengan komitmen Sampoerna Academy untuk memberikan pendidikan terbaik sejak dini demi mendukung terciptanya Generasi Alpha yang akan menjadi pemimpin masa depan.

Generasi Alpha merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun 2010-2025 dan menjadi generasi yang paling tergantung dengan teknologi namun terbuka dengan perkembangan.

Generasi ini menjadi generasi yang paling banyak memiliki akses di tengah banyaknya kesempatan dan pilihan di dunia pendidikan.

Namun, terdapat tantangan yang dihadapi oleh orang tua serta pengajar untuk mengembangkan karakter Generasi Alpha dalam memahami keberagaman yang ada di sekitarnya.

Psikolog Anak dan Remaja sekaligus Founder Relasi Diri Anastasia Satriyo mengungkapkan bahwa memperkenalkan keberagaman pada anak sejak dini sangat penting.

Apa lagi jika mengenalkan keberagaman tersebut dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah dipahami oleh anak-anak.

"Keberagaman dapat diperkenalkan kepada anak sejak dini dengan pengalaman langsung melalui apa yang bisa mereka lihat, dengar, alami dan rasakan menggunakan indera mereka," terang Anastasia.

"Misalnya dengan memperkenalkan warna-warni pakaian, hiasan, makanan, cerita di setiap daerah atau negara. Bisa juga keberagaman dari orang-orang terdekat, misalnya orang tua, keluarga, teman-teman maupun guru," tuturnya lagi.

Dalam memperkenalkan keberagaman, Sampoerna Academy menerapkan pembelajaran dengan cara yang sederhana namun detail, salah satunya dengan membuat lingkungan yang beragam.

Baca Juga: 4 Tips Persiapan Sekolah Tatap Muka bagi Anak Usia Dini, Apa Saja?

"Karena murid kami berasal dari berbagai daerah maupun negara, maka kami memperkenalkan konsep keberagaman melalui konsep home country, adopted country, dan house country," ujar Alia.

"Sehingga mereka merasa lebih relate kepada apa yang telah mereka ketahui dan konsep keberagaman juga jadi lebih mudah dipahami," ungkapnya.

Sampoerna Academy menerapkan IEYC berbasis praktik dengan kebutuhan perkembangan anak usia 2-5 tahun.

IEYC dirancang berdasarkan delapan prinsip pembelajaran dan perkembangan anak yang secara intrinsik terkait dengan proses pembelajaran yang unik.

IEYC menekankan pada pendekatan yang menyenangkan, holistik, dan berfokus pada anak-anak untuk pembelajaran dan perkembangan melalui pengembangan dan pembelajaran esensial.

Misalnya Kemandirian dan Ketergantungan (Independence and Interdependence), Berkomunikasi (Communicating), Mengumpulkan Informasi (Inquiring), Hidup Sehat (Healthy Living), dan Kesehatan Fisik dan Mental (Physical Well-being).

Dengan konsep Power of Play untuk pendidikan anak usia dini, Sampoerna Academy bertujuan untuk menciptakan siswa yang mandiri dengan mengintegrasikan permainan dalam setiap pelajaran.

Melalui konsep ini, siswa akan dengan mudah menyerap pengetahuan serta menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan.

"Jadi tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga kepada personal dimension dan international dimension untuk membentuk anak menjadi global citizen," tutup Alia.

Wah, dengan adanya sistem pendidikan semacam ini generasi penerus bangsa dapat tumbuh jadi kaum intelektual yang lebih menghargai keberagaman, nih Kawan Puan.

Baca Juga: 7 Persiapan yang Perlu Dilakukan Orang Tua sebelum Anak Masuk PAUD

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha