Oleh karenanya dibutuhkan kontribusi perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
Dalam acara talkshow sekaligus gala dinner itu, Partner of East Ventures Melisa Irene membuka perbincangan dengan membahas program dan bentuk komitmennya sebagai perusahaan permodalan.
Melisa menjelaskan program keberlanjutan yang didorong oleh pemerintah pada momen Presidensi G20 Indonesia melalui proyek investasi inklusif pada sustainable startup yang dilakukan dilakukan East Ventures.
“Fokus utama kami adalah bagaimana konsep sustainable bisa diterapkan oleh company yang bermacam-macam (industrinya). Sebagai pioneer, peran kita adalah untuk ikut serta bersama mereka,” ungkap Melisa.
Sementara itu, Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo membahas seputar peran e-commerce dalam mendukung proses transformasi digital, khususnya pada sektor ekonomi.
Dalam hal ini, Ferry menekankan pentingnya memberikan edukasi pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dengan digitalisasi.
“Jadi penting memberikan edukasi pada pelaku UMKM tentang cara berjualan online. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan program dasar, misalnya mengenai packaging, foto, branding, dan lainnya,” papar Ferry dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Misi Kemenkeu Wujudkan Keuangan Berkelanjutan dalam Agenda G20
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan komitmen PLN mengenai program zero net emission.
Hartanto juga mengungkapkan peran PLN dalam hal pengembangan energi berkelanjutan non-fosil yang masih menjadi bahasan dalam Presidensi G20 Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Tim Litbang Kompas juga menghadirkan presentasi dan penyerahan whitepaper kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Melalui Presidensi G20 Indonesia ini diharapkan dapat membuka peluang untuk mengakselerasi berbagai hal, khususnya yang menjadi fokus dan isu prioritas di atas. (*)