Harian Kompas Gelar Talkshow, Bahas Peran Perusahaan dalam Presidensi G20 Indonesia

Parapuan.co - Harian Kompas berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), East Ventures, dan Lazada Indonesia menghadirkan event talkshow bertajuk "Indonesia untuk Dunia", Rabu (19/10/2022).

Talkshow yang merupakan rangkaian G20 Indonesia itu mengangkat tema "Optimalisasi Peran Perusahaan dalam Presidensi G20".

Digelar di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, acara dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan sejumlah narasumber.

Adalah Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo; Partner of East Ventures, Melisa Irene; dan Executive Director Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo.

Seperti tema yang diangkat, acara yang turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan tersebut secara spesifik membahas bagaimana perusahaan perlu mengoptimalkan perannya guna mewujudkan target pemerintah dari tiga isu prioritas yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia.

Presidensi G20 Indonesia mengangkat enam isu untuk dijadikan topik bahasan yang terdiri dari koordinasi exit strategy untuk pemulihan ekonomi global, penguatan sistem pembayaran di era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing), upaya penanganan dampak pandemi (scarring effect), peningkatan sistem keuangan yang inklusif, dan agenda perpajakan internasional.

Namun dari keenam isu tersebut, terdapat tiga isu yang menjadi prioritas dan fokus utama, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Pemilihan ketiga isu prioritas tersebut dilatarbelakangi oleh perkembangan dan tantangan yang dihadapi dunia saat ini.

Berbagai tantangan tersebut tentunya tak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah sebagai regulator.

Baca Juga: G20 Kembangkan Blue, Green, dan Circular Economy untuk Ekonomi Berkelanjutan, Apa Itu?

Oleh karenanya dibutuhkan kontribusi perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

Dalam acara talkshow sekaligus gala dinner itu, Partner of East Ventures Melisa Irene membuka perbincangan dengan membahas program dan bentuk komitmennya sebagai perusahaan permodalan.

Acara Optimalisasi Peran Perusahaan dalam Presidensi G20 Indonesia, Rabu (19/10/2022). Dok. Ardela Nabila/PARAPUAN

Melisa menjelaskan program keberlanjutan yang didorong oleh pemerintah pada momen Presidensi G20 Indonesia melalui proyek investasi inklusif pada sustainable startup yang dilakukan dilakukan East Ventures.

“Fokus utama kami adalah bagaimana konsep sustainable bisa diterapkan oleh company yang bermacam-macam (industrinya). Sebagai pioneer, peran kita adalah untuk ikut serta bersama mereka,” ungkap Melisa.

Sementara itu, Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo membahas seputar peran e-commerce dalam mendukung proses transformasi digital, khususnya pada sektor ekonomi.

Dalam hal ini, Ferry menekankan pentingnya memberikan edukasi pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dengan digitalisasi.

“Jadi penting memberikan edukasi pada pelaku UMKM tentang cara berjualan online. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan program dasar, misalnya mengenai packaging, foto, branding, dan lainnya,” papar Ferry dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Misi Kemenkeu Wujudkan Keuangan Berkelanjutan dalam Agenda G20

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan komitmen PLN mengenai program zero net emission.

Hartanto juga mengungkapkan peran PLN dalam hal pengembangan energi berkelanjutan non-fosil yang masih menjadi bahasan dalam Presidensi G20 Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Tim Litbang Kompas juga menghadirkan presentasi dan penyerahan whitepaper kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Penyerahan whitepaper dari Tim Litbang Kompas kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/10/2022). Dok. Ardela Nabila/PARAPUAN

Melalui Presidensi G20 Indonesia ini diharapkan dapat membuka peluang untuk mengakselerasi berbagai hal, khususnya yang menjadi fokus dan isu prioritas di atas. (*)