Dalam kesempatan tersebut, Kerri menyampaikan bahwa koleksi terbaru ini terinspirasi dari dewa-dewa Batak kuno yang biasa terukir di ruma bolon.
"Semua terilhami oleh seni pahat Batak dan mitologi dari kebudayaan Batak kuno sebelum kolonialisasi Eropa," ungkap Kerri Na Basari selepas peragaan.
Pemilihan warna ulos pada koleksi kali ini juga bukan tanpa alasan, Ulos Bintang Maratur yang berwarna biru dan Ulos Ragi Hotang merah merupakan representasi ari dan api, yakni dua kebutuhan dalam perkembangan manusia.
Setiap item yang ditawarkan dalam koleksi Kayu & Kosmos ini tentunya menggunakan pewarnaan alam sebagaimana Tobatenun memang selalu mengedepankan proses produksi tenun Batak yang sustainable.
Seperti pada koleksi ini, Indigo (biru), tingi (merah-kecoklatan) dan jior (coklat tua).
Dalam koleksi runway kali ini, Tobatenun memadukannya dengan bemberg, linen dan katun.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan Dipakai, Ini Jenis-Jenis Kain Ulos dari Batak