Parapuan.co - Pantai bukan hanya jadi tempat wisata, tapi juga cocok sebagai lokasi untuk olahraga air, misalnya saja diving atau menyelam.
Tak dipungkiri kalau diving memang membutuhkan keahlian khusus, tapi bagi Kawan Puan yang belum pernah menyelam, tapi punya tekad untuk menjajal, kamu bisa mempelajarinya.
Kini pun sudah semakin banyak tersedia jasa penyedia kursus diving yang bisa dijajal.
Tapi, sebelum belajar menyelam, sebaiknya Kawan Puan harus tahu ada beberapa tips diving yang harus dipahami, antara lain:
1. Jangan Panik
Dilansir dari Kompas.com, ketika belajar diving itu usahakan jangan sampai panik.
Sebab, panik itu mampu membahayakan diri sendiri, bahkan bisa menimbulkan kematian.
Adapun ciri-ciri panik ketika menyelam yang harus diketahui seperti pernapasan dan detak jantung jadi lebih cepat, serta adanya perasaan tidak bisa bernapas.
Sebagai catatan, seorang penyelam itu bisa mendeteksi ritme pernapasan sesama penyelam lain melalui gelembung-gelembung udara yang keluar dari alat pernapasan penyelam.
Baca Juga: 5 Alasan Olahraga Teratur Mampu Meningkatkan Kesuburan pada Perempuan
2. Mampu Berenang
Kemampuan berenang menjadi hal dasar yang penting untuk belajar diving.
Tak perlu mahir dalam berenang, namun setidaknya kamu paham tentang dasar-dasar berenang.
Berenang untuk diving tidak harus jago, tapi jangan panik juga ya, Kawan Puan.
3. Tidak Memiliki Riwayat Penyakit Berat
Jika ingin belajar diving, pastikan kamu tidak memiliki riwayat penyakit berat sepeti:
- Jantung
- Asma
Baca Juga: 3 Tips Mudah Turunkan Berat Badan bagi Perempuan, Kuncinya Pilih Olahraga yang Tepat
- Diabetes
"Untuk perempuan, kalau sedang hamil juga tidak boleh diving," papar pemilik Tulamben Dive, Wayan Suartana.
4. Setelah Diving, Jangan ke Tempat Tinggi
Beberapa saat usai diving, disarankan untuk tidak pergi ke tempat tinggi, misalnya mendaki dan naik pesawat.
Wayang mengungkap kalau setelah menyelam itu masih ada sisa-sisa nitrogen yang masuk ke tubuh dan tidak langsung terbuang.
Di mana sisa nitrogen tersebut menghasilkan gelembung dalam jaringan yaitu Decompression Sickness (DCS) atau Deco, kondisi ini dapat membahayakan penyelam ketika berada di ketinggian.
"Jadi, saat naik pesawat tekanan sangatlah rendah. Sehingga membuat paru-paru mudah untuk menerima nitrogen. DCS akan memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Rasa sakit, pusing, kebas, sampai kelumpuhan," tutur Wayan.
Demi mengatasi DCS, Wayan menyarankan bagi para penyelam untuk memberi jeda sekitar 12-18 jam sebelum melakukan penerbangan.
"Untuk traveler (pelancong) yang hanya melakukan satu kali penyelaman, bisa naik pesawat dengan jeda 12 jam. Kalau kamu melakukan penyelaman lebih dari sekali dalam satu hari, maka sebaiknya kamu memberikan jeda 18 jam sebelum penerbangan," saran Wayan.
Kawan Puan, alangkah baiknya berbagai tips di atas dipahami sebaik-baiknya, sehingga saat menyelam atau diving itu kamu bisa menikmati dan tanpa membahayakan diri sendiri.
Baca Juga: Under Armour Buat Komunitas Lari UA Run Crew, Ini Caranya Bergabung secara Gratis
(*)