Pentingnya Miliki Self Regulation dan 2 Strategi yang Bisa Dilakukan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 22 Oktober 2022
Self regulation
Self regulation Xsandra

Parapuan.co Self regulation merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perilaku, emosi, dan pikiran diri sendiri.

Dilansir dari Verywell Mindself regulation melibatkan kemampuan untuk bangkit dari kekecewaan dan bertindak dengan lebih positif.

Bahkan self regulation menjadi salah satu dari lima komponen kecerdasan emosional.

Biasanya orang yang memiliki kemampuan self regulation yang baik itu mampu:

- Bertindak sesuai nilai yang dianut.

- Menenangkan diri saat kesal.

- Mempertahankan komunikasi yang terbuka.

- Bertahan melewati masa-masa sulit.

- Fleksibel dan beradaptasi dengan situasi.

Baca Juga: Menurut Psikiater, Ini Kaitan Gangguan Mental dan Menopause pada Perempuan

- Mampu melihat kebaikan orang lain.

Selain itu orang yang mampu melakukan self regulation dengan baik itu dapat akan memiliki pandangan bahwa tantangan itu menjadi suatu peluang.

Hendaknya dipahami bila self regulation itu dapat memainkan peran penting dalam hubungan, kesejahteraan, dan kesuksesan dalam hidup.

Hal ini dikarenakan seseorang yang dapat mengelola emosi dan mengendalikan perilakunya lebih mampu mengelola stres, menghadapi konflik, sehingga dapat mencapi tujuannya.

Ada dua strategi yang efektif untuk self regulation yakni:

1. Mindfulness 

Mindfulness menjadi langkah yang baik dalam self regulation.

Hal ini dikarenakan mindfulness membuat diri sendiri terlatih untuk pernapasan yang terfokus, rasa syukur, serta memberi perasaan tenang dan relakasasi.

Baca Juga: Bisa dengan Main Games, Berikut 4 Kegiatan untuk Kebugaran Otak

Berdasarkan studi Experimental effects of mindfulness inductions on self-regulation: Systematic review and meta-analysis, mindfulness terbukti meningkatkan perhatian, yang pada gilirannya membantu mengatur emosi negatif dan keterampilan kognitif.

2. Penilaian Kognitif

Strategi penilaian kognitif ini melibatkan perubahan pola pikir.

Penilaian kognitif melibatkan penafsiran ulang suatu situasi untuk mengubah respons emosional terhadapnya.

Misalnya, bayangkan seorang teman tidak membalas telepon atau pesanmu selama beberapa hari.

Daripada berpikir bahwa ini mencerminkan sesuatu tentang dirimu, seperti "teman saya membenci saya", sebaiknya Kawan Puan berpikir "teman saya pasti sangat sibuk."

Manfaat penilaian kognitif ini terungkap dalam studi Emotion regulation strategies in daily life: mindfulness, cognitive reappraisal and emotion suppression.

Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan penilaian kognitif dalam kehidupan sehari-hari membuatmu semakin banyak mendapat emosi positif dan tentunya emosi negatif lebih sedikit.

Hendaknya kedua strategi di atas kamu lakukan ya, Kawan Puan, sebab self regulation memainkan peran penting dalam hubungan, kesejahteraan, dan kesuksesan dalam hidup.

Baca Juga: Apa Itu Kesehatan Emosional? Ini Pengertian dan Manfaat Baiknya

(*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja