Parapuan.co - Memperingati hari berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 24 Oktober, salah satu nama perempuan yang bersejarah dalam perjalanan PBB adalah Frieda Dalen.
Siapa Frieda Dalen? Pada tahun 1946, Frieda Dalen adalah perempuan pertama dari Norwegia yang berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.
Namun sebelum membahas lebih jauh soal Dalen, perlu diketahui bahwa Piagam PBB mulai mengadvokasi hak asasi manusia dan perdamaian global pada Juni 1945, sebelum berakhirnya Perang Dunia II.
Prinsip-prinsip PBB ini pertama kali dirumuskan dalam sebuah konferensi di San Fransisco, di mana Presiden AS Franklin Roosevelt, PM Inggris Winston Churchill dan PM Soviet Joseph Stalin adalah nama-nama di balik konferensi ini.
Hal ini pun membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi salah satu organisasi internasional yang sejak awal didominasi oleh laki-laki.
Namun satu tahun berikutnya yakni pada Januari 1946, Frieda Dalen tampil sebagai perempuan pertama yang berbicara di forum internasional PBB.
Frieda Dalen lahir di Skedsmo, Norwegia, pada Desember 1895. Ia adalah seorang guru dan pemimpin organisasi Norwegia.
Selama Norwegia diduduki oleh Nazi dalam Perang Dunia II, Dalen berperan penting dalam perlawanan sipil, mewakili guru pada Komite Koordinasi gerakan perlawanan Norwegia.
Dia berperan aktif dalam perencanaan restorasi dan pembangunan di Norwegia, khususnya pendidikan serta hak-hak perempuan.
Baca Juga: Profil Suella Braverman, Mendagri Inggris yang Undur Diri Usai Salah Kirim Email
Setelah Perang Dunia II berakhir, Frieda Dalen adalah salah satu delegasi Norwegia untuk Sidang Majelis Umum pertama PBB di London pada 1946.
Dia menjadi perempuan pertama yang pernah berpidato di Majelis Umum PBB.
Frieda juga menjadi anggota komite UNESCO tahun 1946-1958.
Dia aktif dalam beberapa serikat pekerja di Norwegia, di mana dia sering mewakili dan menyuarakan aspirasi perempuan.
Dalen juga memainkan peran kunci di Dewan Nasional Wanita Norwegia dan Serikat Guru Sekolah Norwegia.
Frieda Dalen juga dikenal sebagai dosen yang menginspirasi dengan kemampuan menyampaikan pesan kepada orang banyak.
Selama KTT Oslo tentang Pendidikan dan Pembangunan, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengungkapkan penghormatannya pada perempuan sepanjang sejarah yang membuat kemajuan signifikan di bidang pendidikan.
Selama pidatonya, Ban Ki-moon mengingat banyak pencapaian Dalen, yang memimpin perkumpulan para guru melawan Nazi selama Perang Dunia II.
Sebagai pengakuan atas upaya dan keterlibatan sosialnya, Frieda Dalen dianugerahi King's Medal of Merit dalam bentuk emas pada tahun 1965.
Ia meninggal dunia di Oslo tahun 1995, saat usianya hampir menginjak 100 tahun. (*)
Baca Juga: Profil Ratu Margrethe II dari Denmark yang Cabut Gelar Bangsawan Para Cucunya