Parapuan.co - Situs media perempuan Konde.co diserang setelah mengunggah artikel terkait kasus kekerasan seksual di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kabar tersebut disampaikan lewat Instagram @konde.co dengan pernyataan dari Pemimpin Redaksi Konde.co, Luviana.
"Website Konde.co Diserang Ddos," bunyi judul unggahan tersebut.
Diketahui, pada Senin (24/10/2022), Konde.co menuliskan berita soal pemerkosaan yang terjadi di Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM.
Tak hanya diperkosa, korban juga dipaksa menikah dengan salah satu pelaku.
Dugaan kekerasan seksual tersebut dilakukan oleh 4 orang pegawai yang bekerja di kementerian tersebut.
Laporan tersebut sontak viral di media sosial, terutama Twitter, dan menjadi perbincangan hangat netizen.
Tak sedikit netizen yang menyerang akun Kementerian Koperasi dan UKM untuk meminta tanggung jawab mereka atas kasus ini.
"Seorang perempuan yang bekerja di Kementerian Koperasi dan UKM diperkosa, kemudian dipaksa menikah dengan salah satu pelaku," bunyi kutipan artikel Konde.co.
Baca Juga: Ini Kata Nadiem Makarim tentang Pentingnya Melawan Kekerasan Seksual di Kampus
"Pernikahan yang hanya berlangsung sesaat ini ternyata dilakukan untuk membebaskan para pelaku dari penjara," lanjutnya.
Tak lama setelah laporan ini viral, tepatnya pada 16.31 WIB, situs Konde.co tidak dapat diakses.
Konde.co telah mengerahkan tim IT yang menemukan bahwa situs media tersebut mendapatkan serangan DDOS.
"Tim IT Konde.co kemudian menelusuri bahwa website Konde.co mengalami serangan DDOS," tulis tim Konde.co.
Di situs tersebut, tim IT menangkap ada aktivitas penggunaan bandwith yang mencurigakan.
Lalu lintas situs meningkat padat secara drastis dan load CPU dilaporkan menjadi sangat tinggi.
Hal ini menjadi janggal karena pada saat itu tidak ada proses yang sedang dieksekusi.
Akibat dari situs yang tidak bisa diakses ini, kinerja dari tim Konde.co pun berkurang dan menurun karena situs tidak dapat dibuka oleh semua orang.
Kawan Puan, ternyata ini merupakan serangan kedua yang terjadi pada Konde.co terkait kekerasan seksual.
Baca Juga: Ini 16 Bentuk Kekerasan Seksual Menurut Aturan Baru Kementerian Agama
Konde.co pernah mengalami hal yang sama pada 2020 lalu saat memberitakan kasus kekerasan seksual.
"Kasus pertama menimpa Konde.co pada Mei tahun 2020," tulis tim Konde.co.
"Twitter Konde saat itu juga terkena hack ketika Konde.co melakukan diskusi kekerasan seksual. Setelah itu kami tidak bisa mengakses twitter kami kembali," lanjutnya.
Di tengah masalah tersebut, tim Konde.co secara tegas mengutuk segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia.
Mereka pun menekankan bahwa peran media pada kasus kekerasan seksual ini cukup besar.
Maka, Konde.co mengajak media lain untuk tidak menjadi ragu dalam memberitakan kasus kekerasan seksual.
"Kekerasan seksual merupakan tragedi yang menyerang pada para perempuan di Indonesia dan media yang menulis tentang ini justru mendapatkan persoalan," tulis Konde.co.
"Kami menyerukan pada media di Indonesia untuk tidak surut dalam memberitakan kekerasan seksual dan menolak segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan digital yang menyerang media," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan PARAPUAN, kini situs Konde.co sudah dapat kembali diakses oleh masyarakat luas.
View this post on Instagram
Baca Juga: Kemenag Terbitkan Aturan Baru, Bersiul dan Menatap Termasuk Kekerasan Seksual
(*)