2. Gedung Oost-Java Bioscoop
Rapat kedua yang membahas tentang masalah pendidikan terlaksana di Gedung Oost-Java Bioscoop.
Dua sosok pemuda Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro memiliki pendapat bahwa setiap anak harus:
- Mendapat pendidikan kebangsaan,
- Keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah,
- Dididik secara demokratis.
3. Gedung Indonesische Clubhuis Kramat
Pada rapat ketiga di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, Soenario memaparkan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sementara itu Ramelan menyarakan gerakan kepanduan tak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Menurutnya gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Setelah kongres selesai, dilanjutkan dengan mendengarkan lagu "Indonesia"karya Wage Rudolf Supratman.
Pemutaran lagi disambut sangat meriah oleh para peserta kongres, di mana selanjutnya pertemuan ini ditutup dengan rumusan hasil kongres alias Sumpah Setia yang berbunyi:
- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Kawan Puan, rumusan inilah yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Nah, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, kamu juga bisa mengunjungi ketiga hidden gem bersejarah tersebut.
Baca Juga: Jadi Hidden Gem di Garut, Ini 5 Tips Berkunjung ke Antapura De Djati
(*)