3 Hidden Gem Bersejarah yang Jadi Tempat Lahirnya Sumpah Pemuda

Anna Maria Anggita - Sabtu, 29 Oktober 2022
Hidden gem bersejarah yang jadi tempat lahirnya Sumpah Pemuda.
Hidden gem bersejarah yang jadi tempat lahirnya Sumpah Pemuda. Kompas.com

Parapuan.co - Masih dalam rangka Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap 28 Oktober, ada tiga hidden gem bersejarah yang perlu Kawan Puan ketahui.

Di mana lahirnya Sumpah Pemuda ini melalui tiga rapat yang terselenggara di lokasi yang berbeda oleh Kongres Pemuda II.

Dikutip dari Kemdikbud.go.id, organisasi pelajar di seluruh Indonesia yang dikenal dengan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) inilah yang menginisiasi kongres.

Kemudian, kongres tersebut dilaksanakan dalam tiga tempat yang berbeda.

Dari rangkaian kongres tersebut, maka lahirkan ikrar Sumpah Pemuda.

Lantas, di mana saja hidden gem bersejarah yang jadi lokasi lahirnya Sumpah Pemuda?

1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond 

Rapat pertama diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng pada 27 Oktober 1928.

Tak disangka ya, ternyata kawasan Lapangan Banteng bukan hanya destinasi rekreasi tapi juga menjadi rekomendasi tempat bersejarah.

Baca Juga: Mau Bertemu Bunda Corla? Jangan Lupa Kunjungi 3 Hidden Gem di Jerman Ini

Dalam sejarahnya, di hidden gem ini pemuda bernama Soegondo mengharapkan bila kongres atau rapat pertama ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan uraian dari Moh. Yamin mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya ada lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia yang disampaikan di rekomendasi tempat bersejarah ini, yaitu:

- Sejarah,

- Bahasa,

- Hukum adat,

- Pendidikan,

- Kemauan.

Baca Juga: Hidden Gem di Jakarta Selatan dengan Konsep 3in1, Ada Kuliner Jepang hingga Bali

2.  Gedung Oost-Java Bioscoop

Rapat kedua yang  membahas tentang masalah pendidikan terlaksana di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Dua sosok pemuda Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro memiliki pendapat bahwa setiap anak harus:

- Mendapat pendidikan kebangsaan,

- Keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah,

- Dididik secara demokratis.

3. Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada rapat ketiga di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, Soenario memaparkan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sementara itu Ramelan menyarakan gerakan kepanduan tak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Menurutnya gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Setelah kongres selesai, dilanjutkan dengan mendengarkan lagu "Indonesia"karya Wage Rudolf Supratman.

Pemutaran lagi disambut sangat meriah oleh para peserta kongres, di mana selanjutnya pertemuan ini ditutup dengan rumusan hasil kongres alias Sumpah Setia yang berbunyi:

- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Kawan Puan, rumusan inilah yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Nah, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, kamu juga bisa mengunjungi ketiga hidden gem bersejarah tersebut. 

Baca Juga: Jadi Hidden Gem di Garut, Ini 5 Tips Berkunjung ke Antapura De Djati

(*)

Sumber: kemdikbud.go.id
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja