3 Tantangan Hadapi Kesehatan Mental, Salah Satunya Percaya Mitos

Ericha Fernanda - Sabtu, 29 Oktober 2022
Tantangan hadapi kesehatan mental.
Tantangan hadapi kesehatan mental. gahsoon

Parapuan.co - Kesehatan mental masih dianggap sesuatu yang tabu bagi sebagian kalangan karena terkesan lebih sensitif daripada kesehatan fisik.

Terlebih, ada kalangan tertentu yang menganggap masalah kesehatan mental berarti iman atau ibadahnya lemah.

Padalah, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental berkaitan erat dengan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

"Masalah kesehatan mental bukan berarti kurang beriman, ada banyak faktor yang mempengaruhi termasuk genetik," ujar Dr. Sandersan Onie, peneliti di Black Dog Institute Sydney, saat acara It Starts and Ends with Us, Mall Kota Kasablanka, Sabtu (29/10/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan tiga tantangan dalam menghadapi kesehatan mental yang terjadi di sekeliling kita. Yuk, simak!

1. Percaya Mitos

Mitos-mitos tentang kesehatan mental membuat seseorang enggan dan takut meminta bantuan profesional.

"Karena kepercayaan yang keliru, orang dengan gangguan kesehatan mental menjadi takut mencari bantuan," kata Dr. Sandersan.

Ia juga menyebutkan salah satu mitos yang kerap dijumpai di masyarakat, yaitu laki-laki tidak boleh meminta bantuan.

Baca Juga: Tidak Benar, Ini 5 Mitos Soal Kesehatan Mental yang Banyak Dipercaya

"Stigma laki-laki harus kuat membuat mereka sulit mengungkapkan perasaannya, kalaupun bicara mereka sering dihakimi," imbuhnya.

Akibat sering dihakimi saat bercerita, lanjut Dr. Sandersan, seseorang menjadi menutup diri dan tidak mau terbuka di masa depan.

2. Trauma Lintas Generasi

Ia mengatakan bahwa trauma lintas generasi adalah perasaan negatif yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.

"Misalnya sang ibu disakiti ayahnya, maka bisa muncul trauma dalam diri ibu dan berpengaruh pada pola asuhnya," tuturnya.

Trauma tersebut dapat berupa membuat anak menjauhi ayahnya atau tidak bisa dekat dengan laki-laki di luar sana.

Jika tidak diatasi, trauma dapat membentuk pola pikir yang negatif karena orang tua tidak memberikan pelajaran pada anaknya.

3. Kesepian

Kesepian adalah tantangan kesehatan mental yang terjadi karena seseorang tidak terbuka dengan perasaannya.

"Kita tidak sendiri, kita bisa membagikan perasaan pada orang lain. Ingat, kita punya kekuatan, otoritas, dan kapasitas untuk itu," ujar Dr. Sandersan.

Mulai sekarang, kita harus sadar akan pentingnya kesehatan mental dan mencari bantuan profesional ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Gejala Masalah Kesehatan Mental yang Dialami Orang Indonesia, Survei: 46 Persen Dipicu Kesepian

 

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Rahasia Gaya Fun dan Edgy ala Julie Estelle, Ternyata Pakai Koleksi Lucu Ini