Setelah menguasai dasar fotografi, jam terbangmu bisa membentuk gaya fotografi khasmu sendiri.
"Setelah skill basic, style itu ngikutin apalagi kalo kita sudah terbiasa," kata Suci.
"Learning by doing, sekarang enak kita bisa motretin teman-teman kita sendiri, buat nambah skill," lanjutnya.
Berdasarkan pengalamannya sendiri, Suci juga mendapatkan ilmu soal fotografi dengan mengikuti kelas-kelas atau kursus.
"Ikut workship karena enggak sekolah khusus foto juga karena waktu itu orang tua mau sekolah formal, jadi ya dari workshop belajarnya," ungkap Suci.
3. Jangan Takut
Terakhir, Suci berpesan pada Kawan Puan untuk jangan takut menjadi fotografer olahraga.
Perempuan harus berani mencoba dan menghadapi tantangan di lapangan sebagai seorang fotografer olahraga.
Baca Juga: Hindari Melakukan 3 Kesalahan Ini saat Memilih Fotografer Pernikahan
"Kalau pengen jadi fotografer olahraga, enggak perlu takut karena kita cewek, karena kita di lapangan sama," kata Suci.
Menurut pengalaman Suci, saat di lapangan, Kawan Puan akan menerima banyak bantuan dari sesama fotografer ketika menghadapi kesulitan.
Selain itu, penilaian publik juga berdasarkan hasil foto atau karya dari sang fotografer, bukan gendernya.
"Enggak usah takut, kita berkarya yang ngomong karyanya, bukan gendernya," tutup Suci Rahayu.
Kawan Puan, itu dia tips buat kamu yang ingin menjadi fotografer olahraga dari Suci Rahayu.
(*)