Parapuan.co - Menjadi fotografer perempuan bukanlah pekerjaan yang asing lagi di era modern ini.
Namun, fotografer olahraga masih menjadi profesi yang jarang digeluti oleh perempuan karena dunia olahraga identik dengan laki-laki.
Terkait profesi ini, PARAPUAN mengundang Suci Rahayu dalam program What Do Sport Photographers Do? Eksklusif Tragedi Kanjuruhan di Instagram @cerita_parapuan pada Kamis (27/10/2022).
Suci Rahayu merupakan fotografer olahraga Kompas.com, kontributor Jawa Timur yang baru-baru ini menjadi saksi mata tragedi Kanjuruhan.
Pada kesempatan tersebut, Suci membagikan tips bagi Kawan Puan yang ingin menjadi seorang fotografer olahraga.
Menurut pengalaman Suci, gender tidak lagi menjadi masalah jika kamu tertarik menjadi fotografer olahraga.
"Kalau di lapangan, cewek dan cowok itu sama," cerita Suci Rahayu.
Walau begitu, tetap ada hal-hal yang Kawan Puan harus perhatikan sebelum memutuskan terjun menjadi seorang fotografer olahraga.
Berikut tips menjadi fotografer olahraga berdasarkan pengalaman Suci Rahayu:
Baca Juga: Ini Tantangan Bekerja sebagai Fotografer Olahraga Menurut Pengalaman Suci Rahayu
1. Mencintai Olahraga
Menurut pengalaman Suci, penting bagi fotografer olahraga untuk mengetahui apa yang mereka sedang liput.
Maka itu, ketertarikan dan kecintaan terhadap dunia olahraga sangat dibutuhkan.
"Kalau mau jadi fotografer olahraga ya kita mesti mengerti, kita harus menikmati apa yang kita ambil," ungkap Suci.
Tenang saja, Kawan Puan tak perlu mahir atau ahli dalam olahraga tertentu. Kamu hanya perlu memahami dan mengenal olahraga yang kamu liput.
"Aku juga yang enggak melulu nonton bola, ya capek juga kalau ngikutin. Jadi ya minimal kita kenal dan cari tahu soal olahraga," lanjutnya.
2. Kuasai Dasar Fotografi
Selain tahu tentang olahraga, Suci Rahayu mengatakan bahwa sebagai seorang fotografer kita harus menguasai skill dasar fotografi.
Kawan Puan bisa melatih skill fotografimu dengan rajin memotret hal-hal yang ada di sekitarmu.
Baca Juga: Cerita Fotografer Olahraga Suci Rahayu Memotret Detik-Detik Tragedi Kanjuruhan
Setelah menguasai dasar fotografi, jam terbangmu bisa membentuk gaya fotografi khasmu sendiri.
"Setelah skill basic, style itu ngikutin apalagi kalo kita sudah terbiasa," kata Suci.
"Learning by doing, sekarang enak kita bisa motretin teman-teman kita sendiri, buat nambah skill," lanjutnya.
Berdasarkan pengalamannya sendiri, Suci juga mendapatkan ilmu soal fotografi dengan mengikuti kelas-kelas atau kursus.
"Ikut workship karena enggak sekolah khusus foto juga karena waktu itu orang tua mau sekolah formal, jadi ya dari workshop belajarnya," ungkap Suci.
3. Jangan Takut
Terakhir, Suci berpesan pada Kawan Puan untuk jangan takut menjadi fotografer olahraga.
Perempuan harus berani mencoba dan menghadapi tantangan di lapangan sebagai seorang fotografer olahraga.
Baca Juga: Hindari Melakukan 3 Kesalahan Ini saat Memilih Fotografer Pernikahan
"Kalau pengen jadi fotografer olahraga, enggak perlu takut karena kita cewek, karena kita di lapangan sama," kata Suci.
Menurut pengalaman Suci, saat di lapangan, Kawan Puan akan menerima banyak bantuan dari sesama fotografer ketika menghadapi kesulitan.
Selain itu, penilaian publik juga berdasarkan hasil foto atau karya dari sang fotografer, bukan gendernya.
"Enggak usah takut, kita berkarya yang ngomong karyanya, bukan gendernya," tutup Suci Rahayu.
Kawan Puan, itu dia tips buat kamu yang ingin menjadi fotografer olahraga dari Suci Rahayu.
(*)