Mana yang Lebih Sehat?
Kedua diet menawarkan manfaat kesehatan yang serupa dan umumnya mendorong orang untuk makan lebih banyak makanan utuh yang kaya antioksidan dan padat nutrisi.
Sulit untuk mengatakan diet mana yang lebih menyehatkan karena kedua diet tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Misalnya, tidak seperti vegan, lacto-vegetarian mendapatkan kalsium, fosfor, dan vitamin D dari produk susu. Namun, menghindari susu dan telur dapat membantu vegan menjaga kadar kolesterol mereka tetap rendah.
Vegan juga berisiko kekurangan asam lemak omega-3 esensial, khususnya di EPA dan DHA, bahkan jika mereka mengonsumsi sumber tanaman nutrisi ini.
DHA diperlukan untuk fungsi otak dan kognisi dan untuk menghindari kabut otak, kesulitan memori, dan banyak lagi. Vegetarian dan pescatarian dapat memperoleh EPA dan DHA lebih mudah dari telur dan makanan laut.
Menurut a Studi 2019, orang dewasa dari Argentina yang diidentifikasi sebagai vegan lebih dekat dengan gaya hidup vegan yang sehat daripada vegetarian dan nonvegetarian.
Para penulis mendefinisikan gaya hidup vegan yang sehat sebagai:
- Mengkonsumsi makanan utuh, pola makan nabati.
- Berolahraga setiap hari.
- Minum lebih dari delapan gelas air sehari.
- Mendapatkan paparan sinar matahari secara teratur.
Namun, mengikuti pola makan nabati tidak menjamin kesehatan yang baik.
Masih mungkin bagi vegetarian dan vegan untuk menjalani gaya hidup yang tidak sehat atau makan makanan "sampah" olahan.
Itu dia beberapa manfaat menjadi vegan maupun vegetarian. Apakah Kawan Puan tertarik mempraktikkannya?
Baca Juga: Sambut Hari Vegan Sedunia, Kenali Manfaat Pakai Skincare Vegan
(*)