Ia juga sempat menyinggung kontribusi Indonesia dalam perang Korea yang membawa spirit gotong royong yang dibawa berbasis “Global Education Recovery”.
Adapun bentuk kerjasama TU dan UMS kini menjadi berkembang.
Sebelumnya, keduanya hanya melakukan pertukaran pelajar, pertukaran dosen dan program double degree kini menjadi lebih berkembang lagi.
Strategi ini terangkum dalam Tongmyong Campus Master untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
Selain itu beberapa program yang akan dikembangkan bersama antara Tongmyong University dan UMS dengan semangat Gotong Royong.
Kerjasama kedua universitas ini turut diapresiasi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Saya berharap UMS mencetak talenta-talenta hebat yang aktif memberikan solusi bagi persoalan-persoalan masyarakat dan bangsa untuk mempercepat Indonesia maju,” papar Jokowi.
Baca Juga: Ternyata Ini 5 Faktor yang Jadi Alasan Mengapa Kuliah Kedokteran Mahal
Ia juga memberikan ucapan selamat atas bertambahnya usia pengabdian UMS terhadap pendidikan di Indonesia.
Jokowi turut berujar, di tengah ketidakpastian dan disrupsi, dibutuhkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu, teknologi dan seni untuk mengabdikan diri kepada kemanusiaan, masyarakat, bangsa dan negara.
Melansir Kompas.com, rencana pembukaan kampus di Korea Selatan sudah ada sejak lama.
UMS sebelumnya pernah mengadakan kunjungan rombongan ke Korea Selatan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memperpanjang kerjasama dengan Youngsan University dan Tongmyong University.
Saat di sana, Rektor Tongmyong University, Jeung Hong Sub justru menawarkan kepada Muhammadiyah untuk mendirikan universitas di Busan.
"Alhamdulillah, kerjasama kami lebih meluas, bukan saja perpanjangan kontrak kerjasama antar perguruan tinggi," kata Prof. Sofyan.
"Bahkan, oleh Rektor Tongmyong University, kami secara khusus ditawari membuka universitas di Busan," imbuh beliau.
(*)