"Sering sekali anak muda di push oleh lingkungan mereka, untuk memikirkan nilai, nilai, nilai dan hal yang tertulis di sebuah kertas," ujar Cinta Laura.
Bagi pelantun lagu Guardian Angel ini, memang mendapatkan nilai maksimal adalah suatu hal penting, tetapi menjadi lebih adaptif juga lebih penting.
"Namun saat kita memasuki kehidupan profesional, skill set yang dibutuhkan oleh dunia nyata bukan hanya menghafal atau menghitung. Kalau aku dulu, saat duduk di bangku SMP, SMA, aku banyak melakukan eksplorasi pada hal-hal yang membuat aku mengerti apa kelebihanku dan kekuranganku," ujar Cinta.
Sejak dahulu Cinta sendiri tidak hanya berfokus pada pendidikan dan nilai-nilai yang terlihat.
Ia juga mengembangkan diri di bidang olahraga.
"Selain fokus pada pendidikan dan nilai-nilai maksimal, dulu aku atlet di sekolah. Aku ikut basket, lari. Nah, dari situlah aku belajar bagaimana caranya harus bekerjasama, diskusi, dan berkomunikasi dengan orang lain," cerita Cinta.
Jika Kawan Puan, tidak menyukai olahraga, Cinta menyarankan untuk mengikuti kegiatan lain seperti organisasi yang mampu mengasah kemampuan diplomasi dan bersosialisasi.
Pasalnya, sikap adaptif bisa muncul dari kemampuan diplomasi dan bersosialisasi.
"Selama ini aku belajar jika memiliki holistic understanding about the roles sangatlah penting. Kamu perlu mencapai nilai untuk masuk ke sebuah Universitas atau pendidikan lanjut. Tapi itu bukan segalanya. Kamu perlu menjadi adaptif," tambahnya.
Tantangan selanjutnya yang kerap dihadapi perempuan ketika meraih mimpi ialah kerap membandingkan diri dengan orang lain.